Pada awalnya Gracecia Christiani adalah seorang gadis muda yang cerdas dan berprestasi. Namun, ketiadaan kasih sayang orang tua membuatnya terjerumus ke dalam pergaulan yang salah dan hidupnya menjadi berantakan.
“Dulu sebenarnya saya siswa yang berprestasi, saya dulu pernah peringkat kesatu di sekolah. Saya belajar tekun itu buat mendapatkan perhatian orangtua saya karena jujur saya tidak pernah dapat perhatian dari orangtua saya. Saya sulit banget berkomunikasi dengan papa saya. Papa saya sibuk kerja. Rasanya waktu itu kecewa, sedih, rasa kesepian yang begitu mendalam. Jadinya itu ngaruh ke pelajaran saya. Saya menjadi cuek, masa bodoh dengan sekolah saya karena gak ada gunanya saya melakukan yang terbaik buat mereka”
“Aku semakin minuman keras dan mengenal ekstasi. Mungkin hati nuraniku udah tumpul kali ya karena aku orangnya mungkin dari dulu dengan sifat cuek, gak peduli, dan lain sebagainya jadi gak ada rasa yang kutakutin di dalam hati. Jadi minum, minum aja, siapa yang mesti aku takutin ?”
Masalah muncul ketika ia mendapatkan sebuah video dari teman sekolahnya.
“Hingga pada suatu hari, aku dan teman-teman sedang tukar-tukaran gambar melalui bluetooth, saya diberi video sama teman saya. Terus saya kaget, ‘kok seperti gambar saya ya? Seperti muka saya. Saya liatin lagi, itu gambar saya telanjang. Waktu itu aku liat background dari video itu, ternyata aku baru sadar bahwa video itu saya, dengan tanpa busana,”
“Jadi ternyata kejadiannya seperti ini: pada malam itu aku masih ingat aku sedang mabuk berat, aku ngga berdaya, aku ngga sadar, dan ternyata dia videoin aku. Buka baju aku, tanpa sehelai kain di tubuh aku,”
“Pas paginya saya mulai beraktivitas lagi, saya gak tahu kalau malam harinya saya dikerjain sama teman aku”
Dipermalukan dan dilecehkan oleh orang terdekat, Gracecia pun stres berat. Untuk menyelesaikan persoalannya ini, sebuah jalan pintas direncanakan untuk diambilnya. Namun, di luar dugaan percobaan bunuh dirinya digagalkan oleh seorang petugas keamanan.
“Akhirnya pas waktu saya coba bunuh diri, ada seorang Satpam yang menarik saya dan akhirnya saya dibawa ke gereja yang terdekat untuk saya ditenangkan di sana. Setelah kejadian di gereja itu, saya dilayanin di situ, saya sempat berdiam diri di tempat kost saya, satu minggu, saya bergumul sendiri dengan Tuhan di situ,”
“Mungkin karena teman-teman aku dan kata diri aku sendiri, aku tuh udah hancur lebur dan saya gak ada harapan lagi dan saya adalah manusia yang berdosa. Hingga satu ketika saya membaca sebuah ayat di I Samuel 16:7, yang kurang lebih bunyinya manusia melihat apa yang dia lihat, tetapi Tuhan melihat hati. Dan itu membuat saya menjadi percaya diri lagi bahwasanya saya belajar tidak peduli dengan manusia pikirkan, tetapi saya mau perduli dengan yang Tuhan pikirkan di dalam hidup saya,”
“Tuhan memikirkan sesuatu tentang aku. Aku adalah anak yang berharga; aku anak yang luar biasa dan aku bukan produk gagal; aku adalah produk Tuhan yang diciptakan Tuhan sedetail mungkin,”
Pasca pengalaman rohani pribadi bersama Tuhan, Gracecia membuat keputusan yang ekstrim di dalam kehidupannya
“Setelah kejadian itu, saya berkomitmen sama Tuhan, saya akan meninggalkan minum saya, meninggalkan rokok, saya tinggalkan rokok itu dan saya tinggalkan dugem, saya mulai hidup baru bersama Tuhan”
“Setelah saya memutuskan hidup baru, saya mengampuni orang yang membuat video telanjang saya dan saya tidak marah lagi dengan dia, saya tidak dendam lagi dengan dia. Saya juga mengampuni orang tua saya. Saya mau bilang sama papa-mama saya, saya mengasihi papa-mama saya,”
“Dari peristiwa pengalaman saya, bunuh diri bukan suatu jawaban dalam masalah kita. Jadi curhat aja sama Tuhan, curhat abis-abisan sama Tuhan dan percaya Tuhan pasti membantu kita,” ujar Gracecia menutup kesaksian hidupnya kali itu.
Sumber Kesaksian :
Gracecia Christiani
Sumber : V121203105817