Kampanye Di Tempat Ibadah Adalah Intoleransi
Sekretaris Eksekutif bidang Diakoniah Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Jeirry Sumampow menyatakan bahwa aktivitas kampanye di rumah ibadah itu bernuansa intoleransi.
Pakar etika politik STF Diyarkara Romo Franz Magnis-Suseno menilai bahwa sikap intoleransi di Indonesia semakin hari semakin bertambah. Kenyataan ini Magnis sebagai gejala yang berbahaya bagi Indonesia secara keseluruhan.
Sikap intoleransi di Indonesia yang terjadi dalam beberapa tahun ini yang didominasi pelanggaran dalam kebebasan beragama, dinilai Ketua Moderate Muslim Society, Zuhairi Misrawi sebagai potret intoleransi yang cukup besar dan meluas.
Sebuah data dan paparan hasil pantauan Wahid Institute selama Januari hingga Desember 2013 memperlihatkan bahwa Majelis Ulama Indonesia(MUI) menduduki peringkat pertama sebagai pelaku pelanggaran intoleransi dalam beragama.
Sebuah penelitian yang dilakukan di dua universitas ternama yaitu University of Maryland dan Konkuk University di Seoul memperlihatkan bahwa bahwa aktivitas seksual mampu meningkatkan kinerja mental Anda dan meningkatkan neurogenesis.
Ketua Persekutuan Gereja-gereja Indonesia (PGII) Pendeta Andreas Anangguru Yewangoe menyerukan agar umat Kristen tidak melakukan golput (golongan putih/tidak memberikan suara) pada Pemilihan Umum (Pemilu) 2014 yang telah didepan mata.