Kolose 1:29
Itulah yang kuusahakan dan kupergumulkan dengan segala tenaga sesuai dengan kuasa-Nya, yang bekerja dengan kuat di dalam aku.
Bacaan Alkitab Setahun: [kitab]mazmu146[/kitab]; [kitab]yohan6[/kitab]; [kitab]iisam19-20[/kitab]
“Janganlah hidup terjadi begitu saja pada dirimu. Biarlah hidup terjadi melalui engkau.” Bila kita perhatikan kedua kalimat ini dengan seksama, kita bisa menemukan makna yang jauh berbeda. “Janganlah hidup terjadi begitu saja pada dirimu”. Ibarat papan panah, kita cenderung melihat masalah hidup sebagai sesuatu yang menimpa kita. Sehingga kita kerap merasa seperti papan panah yang kelelahan. Menggunakan semua tenaga yang tersisa untuk melindungi diri dari panah-panah cobaan hidup.Kalimat kedua, “Biarlah hidup terjadi melalui engkau,” memberi pendekatan yang berbeda. Bukannya menghindari panah-panah hidup yang ganas, kita justru harus mengizinkan hidup dan kasih Allah tersalur melalui kita. Dia memberkati kita agar melalui cara demikian Dia dapat memberkati orang-orang lain pula.Lalu bagaimana dengan kita? Apakah kita lebih memilih untuk menjadi pipa saluran Allah, daripada menjadi papan panah? Bila ya, maka kita dapat mulai hidup secara lebih efektif bagi Dia mulai saat ini.Akan ada situasi saat kita kembali menjadi papan panah dan menyebabkan kita kehabisan kasih dan tenaga untuk memberkati orang lain. Namun melalui pengakuan dosa, iman, dan ketaatan, kita bisa kembali menyambungkan diri dengan sumber pemeliharaan surgawi dan memulai lagi hidup sebagai pipa saluran.Pada suratnya kepada jemaat di Kolose, Paulus menyebutkan berbagai persoalan yang dihadapinya. Namun, dia bersikeras menjadi saluran berkat dengan mengizinkan Allah bekerja melalui dirinya.Bagaimana dengan kita? Apakah kita memilih hidup sebagai papan panah atau pipa saluran? Inilah tantangan dan pilihan bagi setiap orang yang percaya kepada Allah.Allah memberkati anda untuk menjadi saluran berkat bagi orang lain.