Matius 8:25
Lalu datanglah murid-murid-Nya membangunkan Dia, katanya : “Tuhan, tolonglah, kita binasa”
Bacaan Alkitab Setahun : [kitab]mazmu125[/kitab]; [kitab]ikori14[/kitab]; [kitab]isamu16-17[/kitab]
Perasaan ditinggal sendirian sangat menyakitkan. Seorang teman bercerita tentang pengalamannya saat dijambret. Seorang pria bersepeda motor menghampiri dan menarik tasnya. Terjadilah adegan-adegan menarik tas. Ia berteriak minta tolong, namun tak seorang pun menolongnya. Perasaan tidak berdaya dan tidak ditolong membuat peristiwa itu meninggalkan kenangan menyakitkan, bahkan lebih menyakitkan dari perampokan itu sendiri.
Begitulah perasaan murid-murid Yesus ketika perahu mereka dihantam gelombang, sementara Yesus tidur. Topan dahsyat dan ombak menyembur. Tubuh menggigil karena basah kuyup. Keadaan demikian kritis, sehingga para murid yang sebenarnya nelayan kawakan, tak bisa tidak berteriak, “Tuhan, tolonglah kita binasa.” [kitab]matiu8:25[/kitab].
Insting bertahan para murid berubah menjadi kegelisahan bahwa mereka takkan selamat. Sementara itu semua terjadi, Yesus tidur, dan seolah-olah tidak peduli. Namun tak lama setelah mereka berteriak, Yesus pun bangun. Dengan segera, Dia membentak angin dan danau. Lalu semuanya menjadi teduh sekali [kitab]matiu8:26[/kitab].
Dalam kesulitan hidup, pernahkah Anda merasa Allah tidak peduli? Anda seolah-olah sudah seperti telur di ujung tanduk. Dan, Tuhan seolah-olah diam saja. Apalagi ditambah kenyataan bahwa teman dekat, teman gereja atau pelayanan, juga tidak peduli. Kisah hari ini mengingatkan kita untuk percaya dan tidak ragu akan kasih dan kuasa-Nya.
Tuhan mampu mengubahkan badai dan ombak keras di hidup Anda menjadi keteduhan yang lembut dan bersahabat. Bahkan ketika semua orang sudah tidak peduli. Tuhan selalu ada untuk mendengar dan menolong Anda. Dia tidak pernah berhenti peduli – DBS
Hal paling bijak dilakukan di ambang kehancuran adalah berseru kepada Tuhan