Markus 10:41
Barangsiapa menyambut seorang nabi sebagai nabi, ia akan menerima upah nabi, dan barangsiapa menyambut seorang benar sebagai orang benar, ia akan menerima upah orang benar.
Bacaan Alkitab Setahun : Mazmur 24; Matius 24; Kejadian 47-48
Mayoritas salah satu keinginan terbesar mahasiswa dari jurusan hubungan internasional adalah menjadi diplomat atau seorang duta untuk mewakili organisasi atau negara dalam kepentingan diplomasi. Banyak hal dan syarat yang harus ditempuh setiap orang untuk mendapatkan profesi itu.
Yesus juga telah memanggil kita untuk berperan sebagai duta kerajaan surga. Hal ini diawali ketika Yesus memanggil para murid-Nya untuk melakukan penginjilan. Yesus memilih bukan berdasarkan standar umum seperti gelar, jabatan dan profesi, namun Ia memilih berdasarkan kehendak-Nya semata.
Kehidupan para murid pun sebelum dipanggil Yesus, tergolong berkecukupan. Diantara mereka ada ayang berprofesi sebagai juragan ikan, bendahara hingga pekerja bea cukai.Namun ketika Yesus memanggil mereka “Ikutlah Aku”, segera mereka meninggalkan pekerjaan dan keluarga dan menyertai pelayanan Yesus. Mereka ditetapkan menjadi duta Injil, untuk menyampaikan keselamatan kepada dunia.
Yesus pun membekali mereka dengan otoritas untuk mengusir setan dan melenyapkan segala penyakit. Ia menentukan cara pelayanan mereka, yaitu pelayanan bersama dengan orang lain, bekerja bersama-sama, dan bersama-sama bekerja. Duta tidak sembarang pergi ke mana ia mau. Sasaran yang dituju sudah ditentukan oleh Sang Pengutus.
Perintah kerja juga dirincikan detail yaitu menyatakan kuasa kerajaan surga secara nyata. Duta melakukan pekerjaan ke segala tempat bukan dalam rangka wisata, tetapi menggenapi tuntutan tugas mulia dari Yesus yaitu menyampaikan Injil Kerajaan Sorga. Model pelayanan mereka persis seperti model kerja Yesus.
Menjadi duta Injil bukan pilihan juga bukan berdasarkan kerelaan sebagai relawan. Menjadi duta Injil adalah panggilan mulia, tugas setiap orang yang sudah mengalami kuasa dari Raja kerajaan surga.