Menang atas Godaan untuk Menyerah
Sumber: FotoMaximum from Getty Images

Kata Alkitab / 4 December 2025

Kalangan Sendiri

Menang atas Godaan untuk Menyerah

Claudia Jessica Official Writer
50

Ketika mengalami tekanan yang begitu berat, wajar jika kita pernah merasa ingin menyerah. Tetapi, ada satu kunci penting untuk bisa melangkah maju, jangan lepaskan mimpi dan visi yang Tuhan tanamkan dalam hati kita.

Di Alkitab, kita bisa melihat Yusuf menerima mimpi dan Abraham mendapat penglihatan. Ini menunjukkan bahwa setiap orang percaya sebenarnya sudah dibekali dengan arah dan tujuan hidup masing-masing.

Namun, godaan untuk menyerah bisa datang lewat berbagai bentuk dan waktu yang tidak pernah kita duga. Kadang bukan karena masalahnya terlalu besar, tetapi karena tekanan yang terus menekan pikiran dan hati.

 

BACA JUGA: Modal Utama Menjadi Bijaksana adalah Mau Dikoreksi

 

Ketika kita mulai berkata, “Aku nggak kuat lagi,” saat itulah pencobaan sedang bekerja. Iblis memang ingin kita berhenti, kehilangan fokus, dan tidak masuk ke rencana terbaik Tuhan.

Padahal setelah kita berhasil melalui tantangan yang terasa mustahil itu, seringkali kita justru baru sadar bahwa kita sebenarnya mampu karena Tuhan yang menguatkan. Maka dari itu, kita perlu memakai senjata rohani yang Tuhan berikan, bukan hanya mengandalkan kekuatan sendiri.

Jika kita ingin keluar sebagai lebih dari pemenang, maka ada keputusan yang harus kita buat, berjalan bersama Tuhan. Tidak ada yang bisa menggantikan perjalanan pribadi seseorang dengan Tuhan. Kita perlu mengalami sendiri bagaimana Tuhan menolong dan memulihkan lewat “sumur kehidupan” di dalam hati kita.

Di saat semua terlihat buntu, Tuhan mengajak kita kembali kepada-Nya. Seperti ketika Ishak mengalami kelaparan, dia ingin pergi ke negeri lain, tetapi Tuhan memintanya tetap tinggal dan percaya. Dari sana, Tuhan membuka jalan.

 

BACA JUGA: Jauh dari Tuhan Bikin Hidup Terasa Lebih Lelah, Mitos atau Fakta?

 

Sama seperti itu, kita pun perlu menggali kembali sumur kehidupan itu. Kembali berdoa, kembali kepada firman Tuhan, dan kembali membangun hubungan pribadi dengan Tuhan.

Jika kita sibuk mencari “sumur” lain, kita hanya akan menemukan kolam bocor yang tidak bisa menampung air.

Yang membuat seseorang jatuh bukan besar kecilnya masalah, tetapi respons hati dalam menghadapi tekanan. Sikap kita menentukan arah hidup kita. Karena itu, jaga apa yang kita dengar dan pikirkan. Pilih kata-kata yang membangun iman, bukan yang meruntuhkan semangat.

Firman Tuhan mengingatkan bahwa perjuangan kita bukan melawan manusia, tetapi melawan kuasa-kuasa spiritual. Jadi, jangan biarkan sukacita hilang. Sebab sukacitalah yang memberi kekuatan.

Tuhan sudah menyediakan seluruh perlengkapan: iman, firman, keselamatan, dan kuasa nama Yesus.

Tetaplah berdiri. Miliki mentalitas pemenang, bukan korban. Hidup dalam iman berarti berpikir, berbicara, dan bertindak selaras dengan firman meskipun situasinya belum berubah.

 

BACA JUGA: Tuhan Beri Visi yang Mustahil? Jangan Panik, Andalkan Iman Anda

 

Lakukan apa yang benar sambil menanti Tuhan bekerja. Pada waktu-Nya, semua akan menjadi indah dan sempurna. Kita bukanlah orang yang mundur dan binasa, tetapi orang yang percaya dan terus melangkah.

Jika Anda sedang berada di titik ingin menyerah dan membutuhkan dukungan doa, jangan ragu untuk menghubungi Layanan Doa CBN. Tim doa siap mendukung dan mendoakan Anda. Anda tidak berjalan sendiri. WhatsApp: 0822-1500-2424 atau klik banner di bawah artikel ini.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami