Pernahkah Anda mendengar pernyataan bahwa Yesus dan Isa Almasih adalah dua pribadi yang berbeda? Di tengah arus informasi yang deras, klaim semacam ini bisa membuat kita bingung. Sebagai orang percaya, penting bagi kita untuk memiliki pemahaman yang kokoh berdasarkan sejarah dan fakta, bukan sekadar rumor. Dengan memahami akar sejarahnya, iman kita bukan hanya menjadi lebih dalam, tetapi juga lebih siap untuk menjawab berbagai pertanyaan yang muncul di sekitar kita. Dikutip dari Podcast Daniel Mananta, beginilah jawaban dari Pastor Arif Mirdjaja:
Dari Yehoshua hingga Yesus
Mari kita mulai dari awal. Nama asli Yesus dalam bahasa Ibrani adalah Yehoshua. Nama ini memiliki makna yang sangat dalam, yaitu "Yahweh adalah keselamatan." Seiring waktu, bentuk yang lebih pendek, Yeshua, menjadi umum digunakan. Inilah nama yang digunakan oleh Yesus sendiri dan para murid-Nya yang berbahasa Ibrani dan Aram pada zaman-Nya.
Ketika kitab-kitab Perjanjian Baru ditulis dan disebarluaskan, bahasa Yunani menjadi lingua franca atau bahasa pengantar saat itu. Nama "Yeshua" kemudian ditransliterasikan (disesuaikan penulisannya) ke dalam bahasa Yunani menjadi Iēsous. Proses transliterasi ini adalah hal yang wajar, sama seperti ketika kita menyesuaikan nama "John" menjadi "Yohanes" dalam bahasa Indonesia. Dari bahasa Yunani inilah, nama tersebut kemudian menyebar ke berbagai bangsa.
Pada abad ke-16, ketika Martin Luther menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Jerman, "Iēsous" dari bahasa Yunani itu kemudian disesuaikan lagi menjadi Jesus dalam bahasa Jerman. Dari sinilah, melalui proses penerjemahan Alkitab ke dalam berbagai bahasa Eropa lainnya, termasuk Inggris, nama "Jesus" yang kita kenal hari ini menjadi populer.
Lalu, Bagaimana dengan "Isa Almasih"?
Lalu, dari mana datangnya nama "Isa"? Nama Isa sebenarnya bukanlah ciptaan baru. Nama ini telah digunakan jauh sebelumnya, sekitar 1.700 tahun yang lalu, oleh Gereja Ortodoks Suriah. "Isa" adalah transliterasi dari kata dalam bahasa Syro-Aramik, yang merupakan bahasa Semit sejenis Ibrani dan Arab, dan digunakan di wilayah Timur Tengah. Bahasa Aram sendiri adalah bahasa yang sangat dekat dengan bahasa yang digunakan oleh Yesus sehari-hari.
BACA HALAMAN SELANJUTNYA>>
Sumber : Jawaban.com