Konflik keluarga bukan hal baru. Alkitab mencatat salah satu kisah paling terkenal tentang hal ini melalui kehidupan Yakub, leluhur bangsa Israel. Meski dikenal sebagai tokoh besar, Yakub pernah menggunakan tipu daya untuk mendapatkan berkat, tapi justru di situ ia mengalami perjumpaan pribadi dengan Tuhan. Kenapa bisa?
Yakub Menipu Demi Berkat Sulung
Yakub adalah anak bungsu dari Ishak dan Ribka. Sejak dalam kandungan, ia dan Esau, kakaknya, sudah berjuang satu sama lain (Kejadian 25:22–23).
Ketika dewasa, Ribka membantu Yakub menipu Ishak yang sudah tua dan rabun.
Yakub mengenakan pakaian Esau agar ayahnya mengira ia adalah anak sulung. Akibat tipuannya, Yakub memperoleh berkat yang seharusnya menjadi milik Esau (Kejadian 27:18–29).
Namun tindakan itu membawa dampak besar. Esau marah dan berniat membunuh Yakub, sehingga Yakub terpaksa melarikan diri ke rumah pamannya, Laban, di Haran.
Dalam Pelarian, Yakub Mengalami Perjumpaan dengan Tuhan
Di tengah pelariannya, Yakub bermimpi melihat tangga yang menjulang ke langit dengan malaikat-malaikat Allah naik turun di atasnya (Kejadian 28:12). Dalam mimpi itu, Tuhan meneguhkan janji-Nya kepada Yakub bahwa, Ia akan menyertai dan memberkati keturunannya.
Meski Yakub baru saja melakukan dosa besar, Tuhan tetap menunjukkan kasih karunia-Nya. Fakta ini menegaskan bahwa anugerah Tuhan tidak tergantung pada kebaikan manusia, tetapi pada kesetiaan-Nya sendiri.
Yakub Bergumul dengan Allah dan Diberi Nama Baru
Setelah bertahun-tahun di Haran, Yakub pulang ke tanah kelahirannya. Namun ia masih takut bertemu Esau. Di tepi Sungai Yabok, Yakub bergulat dengan seorang yang misterius hingga fajar menyingsing (Kejadian 32:24–30).
Pertemuan itu menjadi momen perubahan besar. Allah mengganti namanya menjadi Israel, yang berarti bergumul dengan Allah. Dari seorang penipu, Yakub menjadi pribadi yang berani berhadapan dengan Tuhan dan bergantung penuh pada-Nya.
Rekonsiliasi dengan Esau
Saat akhirnya bertemu Esau, Yakub bersiap menghadapi kemungkinan balas dendam. Namun Esau justru berlari memeluk dan mencium adiknya (Kejadian 33:4).
Peristiwa ini membuktikan bahwa Tuhan sanggup memulihkan hubungan yang rusak dan menanamkan pengampunan di hati manusia.
Kehidupan Yakub menunjukkan beberapa kebenaran penting bagi setiap orang percaya. Dosa memang membawa perpecahan, tetapi kasih karunia Tuhan selalu mampu memulihkan.
Berkat sejati tidak datang dari tipu daya manusia, melainkan semata-mata dari anugerah Tuhan. Selain itu, perjumpaan pribadi dengan Tuhan sanggup mengubah karakter seseorang, bukan hanya nasibnya, tetapi juga arah hidupnya.
Kisah Yakub mengingatkan kita bahwa Tuhan dapat memakai orang yang penuh kelemahan untuk rencana-Nya yang besar. Ia tidak menolak orang yang datang dengan hati yang hancur dan bertobat.
Jika Anda sedang mengalami konflik dalam keluarga atau merasa bersalah karena kesalahan di masa lalu, jangan menyerah. Tuhan yang memulihkan Yakub juga sanggup memulihkan Anda.
Untuk dukungan doa dan penguatan rohani, hubungi Layanan Doa CBN di nomor 0822-1500-2424 atau klik banner di bawah artikel ini. Tim kami siap mendoakan Anda.
Tonton video Yakub, Tokoh Alkitab yang Menipu Demi Berkat Tapi Ditemui Tuhan:
Sumber : YouTube Jawaban Channel