Setiap tanggal 6 Oktober, dunia memperingati Hari Cerebral Palsy Sedunia (World Cerebral Palsy Day), sebuah momen untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian terhadap mereka yang hidup dengan kondisi ini.
Peringatan Hari Cerebral Palsy Sedunia bukan sekadar tentang mengenal penyakitnya, tetapi juga tentang bagaimana kita, sebagai sesama manusia dan orang percaya, dapat menunjukkan kasih dan dukungan kepada mereka yang diciptakan Tuhan dengan cara yang istimewa.
Cerebral Palsy adalah gangguan pada otak yang memengaruhi kemampuan seseorang dalam bergerak, menjaga keseimbangan, dan postur tubuh. Kondisi ini terjadi akibat kerusakan atau perkembangan abnormal pada otak yang belum matang, biasanya saat bayi masih dalam kandungan atau sesaat setelah lahir.
Berbeda dengan penyakit yang bisa menular atau disembuhkan sepenuhnya, Cerebral Palsy bersifat permanen. Namun, jika penderita Cerebral Palsy mendapatkan perawatan dan dukungan yang tepat, mereka bisa hidup dengan aktif, belajar, bahkan berprestasi.
BACA JUGA: Berkat Kekuatan Doa! Tokoh-tokoh Alkitab Ini Alami Mujizat Kesembuhan
Menurut berbagai sumber medis seperti Mayo Clinic dan Alodokter, penyebab utama Cerebral Palsy adalah kerusakan otak yang terjadi sebelum, selama, atau setelah proses kelahiran. Selain itu, ada juga beberapa faktor risiko lainnya seperti:
Setiap kasus bisa berbeda, tetapi semuanya memiliki kesamaan, yaitu otak yang mengatur gerak tubuh tidak berfungsi sebagaimana mestinya.
Gejala Cerebral Palsy biasanya terlihat sejak usia dini, terutama pada masa bayi dan awal kanak-kanak. Anak dengan Cerebral Palsy mungkin mengalami:
Tidak semua gejala muncul sekaligus, dan setiap anak bisa menunjukkan kondisi yang berbeda. Karena itu, deteksi dini sangat penting agar penanganan bisa dilakukan sedini mungkin.
Meskipun belum ada obat yang dapat menyembuhkan Cerebral Palsy, berbagai terapi dapat membantu anak-anak dengan Cerebral Palsy untuk menjalani hidup yang lebih baik. Terapi fisik, okupasi, dan wicara menjadi bagian penting dalam membantu mereka meningkatkan kemampuan motorik dan komunikasi.
Selain dukungan medis, peran keluarga, gereja, dan masyarakat sangat besar. Anak-anak dengan Cerebral Palsy membutuhkan lingkungan yang menerima mereka dengan kasih, bukan belas kasihan. Setiap langkah kecil yang mereka capai adalah hasil dari perjuangan besar, dan di sanalah kita bisa belajar tentang ketekunan dan kasih tanpa syarat.
BACA JUGA: 7 Kunci Mendapatkan Mukjizat Kesembuhan dengan Iman!
Beberapa penyebab Cerebral Palsy memang tidak bisa dihindari, tetapi ada langkah-langkah yang dapat mengurangi risikonya, antara lain:
Upaya pencegahan ini adalah bentuk orang tua yang ingin memberi anaknya kehidupan terbaik.
Di balik setiap keterbatasan, selalu ada keindahan yang Tuhan letakkan. Anak-anak dengan Cerebral Palsy bukanlah “tidak sempurna”, mereka hanya diciptakan dengan cara yang berbeda.
Mazmur 139:14 berkata, “Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya.”
Peringatan Hari Cerebral Palsy Sedunia ini harusnya mengingatkan kita untuk lebih peka terhadap mereka yang berjuang dalam keterbatasan, dan melihat mereka sebagaimana Tuhan melihat dengan penuh kasih, berharga, dan layak diterima.
Kiranya di hari ini, hati kita digerakkan bukan hanya untuk tahu, tetapi juga untuk peduli.
Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal sedang bergumul dengan kondisi Cerebral Palsy atau tantangan kesehatan lainnya, yakinlah bahwa Tuhan selalu menyediakan pengharapan bagi mereka yang berharap kepada-Nya.
Layanan Doa CBN siap memberikan dukungan dalam doa dan memberikan penguatan. Hubungi kami kapan pun Anda membutuhkan teman doa, karena di dalam Kristus, tidak ada perjuangan yang terlalu berat untuk dihadapi bersama.
WhatsApp Layanan Doa CBN: 0822-1500-2424 atau klik banner di bawah artikel ini.
Sumber : Berbagai sumber | Jawaban.com