Ketika yang Sedikit Di Tangan Tuhan Menjadi Berkelimpahan
Sumber: Canva.com

Kata Alkitab / 3 October 2025

Kalangan Sendiri

Ketika yang Sedikit Di Tangan Tuhan Menjadi Berkelimpahan

Aprita L Ekanaru Official Writer
1745

Pernahkah kita merasa khawatir tentang masa depan, keuangan, atau kebutuhan sehari-hari? Dalam dunia yang mengajarkan untuk mengandalkan tabungan, karier, dan perencanaan yang matang, konsep "bergantung sepenuhnya" terdengar sangat riskan, bahkan tidak bertanggung jawab. Namun, inilah pelajaran mendasar yang Yesus ajarkan dengan sangat gamblang kepada murid-murid-Nya. Melalui pengalaman langsung, Dia melatih mereka dan kita untuk beralih dari bergantung pada apa yang kita miliki, kepada Siapa yang kita percayai. Perjalanan para murid ini adalah cermin bagi kita semua untuk mengevaluasi, sebenarnya, di manakah fondasi keamanan kita selama ini?

 

Diutus Tanpa Bekal

Bayangkan diri Anda sebagai salah satu murid Yesus dalam peristiwa di Lukas 9:1-6. Yesus memberi Anda kuasa untuk menyembuhkan dan mengusir setan, tetapi dengan instruksi yang mengejutkan, pergi tanpa membawa uang, makanan, atau bahkan pakaian cadangan. Latihan ini bukan tentang menjadi tidak bertanggung jawab, melainkan tentang membangun ketergantungan yang radikal. Yesus sengaja menempatkan mereka dalam posisi di mana satu-satunya penyelesaian adalah penyediaan Tuhan melalui kemurahan hati orang lain. Di sini, kita belajar bahwa kuasa untuk melayani tidak berasal dari jaminan materi yang kita bawa, tetapi dari ketaatan pada panggilan-Nya.

 

Ujian Iman di Hadapan Ribuan Orang

Pelajaran ini berlanjut dalam mukjizat memberi makan 5.000 orang (Matius 14Yohanes 6). Dihadapkan pada kerumunan yang lapar, Yesus sengaja menguji Filipus dengan pertanyaan, "Di mana kita akan membeli roti?" Respons Filipus langsung terjebak dalam mentalitas duniawi, "Roti seharga 200 dinar tidak akan cukup." Pikirannya langsung tertuju pada uang (mamon) sebagai satu-satunya solusi, menunjukkan betapa mudahnya kita mengandalkan kekuatan finansial.

Di sisi lain, Andreas mengambil langkah iman kecil dengan membawa seorang anak yang memiliki "benih", lima roti dan dua ikan meski ia sendiri ragu. Di sinilah keajaiban terjadi. Yesus tidak menciptakan roti dari ketiadaan; Dia mengalikan apa yang dengan iman sudah diserahkan kepada-Nya. Dengan mengucap syukur, Dia mengubah pengorbanan kecil menjadi kelimpahan yang luar biasa, hingga semua kenyang dan masih bersisa. Yang paling mencolok, uang tidak pernah disentuh atau dibutuhkan sama sekali. Tuhan bekerja di luar logika ekonomi kita.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA>>

Sumber : Jeffrey Rachmat | Jawaban.com
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami