Pernahkah Anda merasakan sebuah dorongan kuat di dalam hati, sebuah gambaran tentang sesuatu yang ingin Anda capai atau lakukan di masa depan? Mungkin itu terkait dengan pelayanan, karier, atau sebuah gerakan sosial. Itu bisa jadi adalah sebuah visi. Namun, di tengah banyaknya suara dan keinginan kita sendiri, bagaimana kita bisa membedakan mana yang benar-benar berasal dari Tuhan dan mana yang hanya sekadar impian pribadi?
Pertanyaan ini seringkali menggelayuti kita yang ingin hidup sesuai dengan rencana Allah. Kabar baiknya, Firman Tuhan memberikan prinsip-prinsip yang jelas untuk menguji setiap visi yang kita terima. Dengan merujuk pada Alkitab, kita dapat memiliki keyakinan yang lebih besar dalam melangkah.
Berikut adalah tiga cara untuk menguji apakah sebuah visi itu berasal dari Tuhan:
1. Kesesuaian dengan Potensi Diri yang Tuhan Berikan
Tuhan adalah Pribadi yang sangat praktis. Ketika Ia memberikan sebuah visi, seringkali visi itu selaras dengan "bahan baku" yang sudah Ia tanamkan dalam diri kita. Dalam Alkitab, kita melihat bagaimana Musa, yang dibesarkan di istana Mesir, dipersiapkan Tuhan untuk memimpin bangsa Israel. Talenta, karunia rohani, passion (kecintaan), dan bahkan pengalaman hidup kita bukanlah suatu kebetulan. Sebuah visi dari Tuhan biasanya akan "berbunyi" selaras dengan identitas dan kemampuan yang telah Ia anugerahkan. Ini bukan berarti kita merasa sanggup sendiri, tetapi kita melihat bagaimana Tuhan memakai apa yang sudah ada pada kita untuk kemuliaan-Nya. Jika sebuah visi justru bertentangan sama sekali dengan siapa diri kita dan apa yang kita miliki, penting untuk bertanya dan berdoa lebih dalam lagi untuk memastikannya.
2. Konfirmasi dari Orang Lain yang Takut akan Tuhan
Tuhan tidak pernah bermaksud agar kita berjalan sendirian. Ia sering kali berbicara dan mengonfirmasi kehendak-Nya melalui komunitas orang percaya. Amsal 15:22 mengatakan, "Rancangan gagal tanpa pertimbangan, tetapi terlaksana dengan penasihat yang banyak." Sebuah visi dari Tuhan biasanya akan mendapatkan konfirmasi dari orang-orang percaya lain yang hidupnya dekat dengan Tuhan dan mengenal kita dengan baik.
BACA HALAMAN SELANJUTNYA>>
Sumber : Jawaban.com