Setiap bulan September, Gereja Katolik di Indonesia secara khusus merayakan Bulan Kitab Suci Nasional (BKSN). Momen istimewa ini bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan sebuah panggilan bagi seluruh umat untuk lebih dalam lagi mencintai, membaca, dan merenungkan Firman Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan utama dari peringatan BKSN adalah untuk mendorong umat agar lebih mencintai dan memahami Kitab Suci, menghidupkan semangat membaca dan merenungkan Sabda Tuhan, serta menyelenggarakan berbagai kegiatan yang mendukung hal tersebut. Kegiatan-kegiatan ini biasanya beragam, mulai dari lomba membaca Mazmur, kuis Alkitab, hingga praktik Lectio Divina (meditasi Kitab Suci) yang diselenggarakan di lingkungan, wilayah, maupun paroki. Tema untuk peringatan BKSN setiap tahunnya ditentukan oleh Lembaga Biblika Indonesia (LBI).
BACA JUGA:
10 Pelajaran dari Kitab Amsal Untuk Membantu Menjalani Kehidupan Sehari-hari [Part 1]
10 Pelajaran dari Kitab Amsal Untuk Membantu Menjalani Kehidupan Sehari-hari [Part 2]
Pada tahun 2025, Gereja mengusung tema yang sangat relevan dengan konteks kehidupan kita saat ini: “Umat Katolik yang Bermisi Menjadikan Allah Sumber Pembaruan Hidup”.
Tema ini mengajak kita untuk melihat Allah sebagai pusat dan sumber dari segala upaya pembaruan dalam hidup kita. Ini adalah seruan untuk menjadi pribadi-pribadi yang aktif bermisi, bukan hanya di lingkungan gereja, tetapi justru di tengah dunia dengan menjadikan Sabda Tuhan sebagai fondasi dan pedoman.
Tema besar ini kemudian dijabarkan lebih lanjut melalui empat subtema mingguan yang menjadi panduan untuk pendalaman. Setiap subtema mengajak kita merenungkan pembaruan dalam relasi yang berbeda, dengan merujuk langsung pada kitab para nabi:
Pembaruan Relasi dengan Diri Sendiri (Berdasarkan Zakharia 1:1–6)
Minggu pertama mengajak kita untuk melakukan introspeksi dan kembali kepada Tuhan. Sebelum membaharui relasi dengan lainnya, kita perlu berdamai dan membaharui cara pandang kita terhadap diri sendiri di hadapan Allah.
Sumber : Jawaban.com