Gereja sebagai Ekklesia dan Tubuh Kristus di Tengah Bangsa Indonesia
Sumber: Canva.com

Kata Alkitab / 2 September 2025

Kalangan Sendiri

Gereja sebagai Ekklesia dan Tubuh Kristus di Tengah Bangsa Indonesia

Aprita L Ekanaru Official Writer
1329

Indonesia belakangan ini kerap diselimuti awan panas. Kemarahan terhadap pemerintah dan berbagai kebijakannya memicu aksi unjuk rasa yang tak jarang berujung pada bentrok antara warga sipil dengan aparat. Di tengah situasi yang penuh ketegangan dan emosi ini, di manakah posisi gereja? Apa yang harus dilakukan oleh orang-orang percaya?

Sebagai orang beriman, kita perlu kembali memahami identitas kita yang sesungguhnya. Kata “gereja” yang kita kenal berasal dari bahasa Yunani, “ekklesia”. Kata ini memiliki makna yang sangat dalam, sekumpulan orang yang dipanggil keluar dari kegelapan dosa untuk dimerdekakan dan diberikan misi. Ini berarti, gereja bukanlah sekadar gedung atau organisasi, melainkan komunitas orang-orang yang telah dibebaskan oleh Kristus dan diutus dengan tujuan tertentu.

 

BACA JUGA:

PGI dan GKI Sikapi Kericuhan Indonesia: Suarakan Keprihatinan dengan Damai

5 Ayat Alkitab untuk Menjadi Pemerintah yang Mau Mendengar Aspirasi Rakyat

Misi kita bukanlah untuk menambah daftar kemarahan atau terlibat dalam pertikaian dengan semangat dunia. Kita dipanggil keluar dari cara-cara duniawi dalam menyikapi persoalan, termasuk dalam memperjuangkan keadilan. Kita dipanggil untuk menjadi garam dan terang, agen perdamaian dan pembawa kabar baik di tengah situasi yang kacau.

Lebih jauh lagi, Alkitab menyatakan bahwa gereja adalah “Tubuh Kristus” (Roma 12:4-5). Suatu gambaran yang powerful tentang kesatuan, keragaman, dan tujuan. Seperti satu tubuh yang memiliki banyak anggota dengan fungsi yang berbeda-beda, mata, telinga, tangan—demikian pula jemaat Tuhan. Kita semua memiliki karunia, latar belakang, dan peran yang berbeda, tetapi kita adalah satu tubuh di dalam Kristus.

 

Apa implikasinya bagi kita di tengah gejolak bangsa saat ini?

Pertama, sebagai Tubuh Kristus, kita harus menolak untuk terpecah-belah oleh narasi kebencian dan permusuhan. Perbedaan pendapat boleh ada, tetapi itu tidak boleh memecah-belah kesatuan kita di dalam Kristus. Kita dipanggil untuk menunjukkan kepada dunia bagaimana hidup dalam kesatuan meski memiliki perbedaan.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA>>

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami