Semangat untuk melayani sesama yang tertindas dan membutuhkan adalah panggilan iman yang nyata bagi setiap orang percaya. Dalam rangka memperingati World Humanitarian Day (WHD) 2025 yang diselenggarakan pada Jumat, 22 Agustus 2025 di POS BLOC, Jakarta Pusat, terlihat jelas bagaimana nilai-nilai kasih ini diwujudkan dalam aksi nyata, termasuk oleh Tim Kemanusiaan CBN melalui Obor Berkat Indonesia (OBI).
Acara yang bertema global tentang pentingnya kolaborasi ini dibuka secara resmi oleh Country Director UNOCHA di Indonesia. Dalam pidato kuncinya, beliau menekankan tiga pilar utama dalam penanggulangan bencana yaitu kolaborasi, inklusivitas, dan ketangguhan. Pesan ini beresonansi dengan prinsip alkitabiah untuk saling menanggung beban (Galatia 6:2) dan mengasihi tanpa memandang bulu.
Tim Kemanusiaan CBN Ambil Bagian
Sebagai bagian dari komunitas global yang peduli, Tim Kemanusiaan CBN melalui OBI turut ambil bagian aktif dalam Pameran Foto Aksi Kemanusiaan. Pameran ini tidak hanya menjadi showcase kegiatan, tetapi juga sebuah kesaksian visual tentang belas kasih yang diberikan kepada saudara-saudara kita yang sedang berjuang.
Melalui rangkaian foto yang powerful, OBI mengajak setiap pengunjung untuk melihat lebih dekat dua inisiatif kemanusiaan utamanya:
1. Program Air Bersih di Nusa Tenggara Timur (NTT)
Kekeringan yang kerap melanda NTT bukanlah cerita baru. Namun, melalui foto-foto yang dipamerkan, OBI mendokumentasikan setiap tetup usaha untuk menghadirkan akses air bersih dan aman bagi komunitas rentan di sana. Setiap gambar menggambarkan harapan baru, mengingatkan kita akan janji Tuhan sebagai ‘mata air air hidup’ (Yeremia 2:13) yang juga ingin kita wujudkan secara fisik bagi yang hajar.
2. Layanan Kesehatan di Masa Krisis
Ketika bencana atau krisis melanda, kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, dan ibu hamil seringkali paling menderita. Pameran ini menampilkan dokumentasi foto yang menyoroti penyediaan layanan kesehatan esensial oleh OBI di saat-saat darurat. Foto-foto tersebut menangkap momen dimana pertolongan medis yang cepat dan memadai diberikan, memastikan bahwa populasi terdampak tidak terlupakan. Ini adalah wujud nyata dari mempedulikan “orang-orang yang paling hina ini” (Matius 25:40).
Keikutsertaan OBI dalam peringatan World Humanitarian Day 2025 mengingatkan kita bahwa pekerjaan kemanusiaan adalah ladang pelayanan yang sangat luas. Ini adalah kesempatan untuk menjangkau mereka yang terpinggirkan, menyembuhkan yang luka, dan membawa harapan atas nama Kristus.
Acara seperti WHD 2025 menyoroti bahwa tidak ada organisasi yang dapat bekerja sendirian. Kolaborasi, seperti yang ditekankan dalam acara ini, adalah kunci. Sebagai gereja, kita didorong untuk terus mendukung dan berpartner dengan lembaga-lembaga yang dapat dipercaya, seperti OBI, yang telah menjadi saluran berkat bagi banyak orang.
Mari kita terus berdoa dan mendukung setiap usaha kemanusiaan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan jasmani tetapi juga menyentuh hati, sehingga melalui setiap tindakan kasih kita, nama Tuhan dipermuliakan.
Sumber : Jawaban.com