Gereja Pantekosta Dihancurkan oleh Pasukan Sudan
Sumber: Christian Solidarity Worldwide

News / 15 July 2025

Kalangan Sendiri

Gereja Pantekosta Dihancurkan oleh Pasukan Sudan

Aprita L Ekanaru Official Writer
601

Konflik di Sudan terus memakan korban, tidak hanya nyawa manusia tetapi juga kebebasan beragama. Pada 8 Juli lalu, sebuah gereja Pantekosta di El Haj Yousif, El Shegla, Khartoum, dihancurkan oleh pasukan yang diduga terkait dengan Angkatan Bersenjata Sudan (SAF). Menurut laporan Christian Solidarity Worldwide (CSW), sekitar 30 orang tiba dengan membawa buldoser, truk pikap, dan kendaraan militer, lalu meratakan gereja tersebut beserta kantor, wisma tamu, dan bangunan lainnya.

Gereja ini telah berdiri sejak tahun 1990-an dan menjadi tempat ibadah penting bagi jemaat Kristen setempat. Namun, dalam situasi perang saudara yang melanda Sudan sejak 2023, gereja-gereja semakin sering menjadi sasaran kekerasan.

 

Konflik Sudan dan Serangan terhadap Gereja


Sudan saat ini terbelah oleh pertempuran antara SAF dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF). Kedua kelompok ini sebelumnya bersekutu dalam pemerintahan militer, tetapi kemudian berseteru memperebutkan kekuasaan. Pada Mei tahun ini, SAF mengklaim telah "membebaskan sepenuhnya" Khartoum dari RSF. Namun, alih-alih membawa perdamaian, kekerasan terus berlanjut—termasuk serangan terhadap tempat ibadah.

Ini bukan pertama kalinya gereja menjadi korban dalam konflik ini. Pada Desember 2024, serangan udara SAF menghancurkan sebuah gereja di Khartoum dan menewaskan 11 orang, termasuk delapan anak-anak. Bulan lalu, RSF juga mengebom tiga gereja di Negara Bagian Darfur Utara dalam rentang dua hari.

 

Kutukan Internasional dan Seruan Perdamaian


Scot Bower, CEO CSW, menyatakan kekhawatirannya atas kejadian ini. "CSW mengutuk pembongkaran gedung-gedung Gereja Pantekosta di Khartoum, yang tampaknya terjadi dengan dukungan pihak berwenang di wilayah yang dikuasai SAF," ujarnya.

Bower juga menegaskan bahwa "serangan yang disengaja terhadap tempat-tempat ibadah merupakan kejahatan berat menurut Statuta Roma." CSW mendesak semua pihak yang terlibat konflik untuk menghormati hukum humaniter internasional dan menghentikan serangan terhadap rumah ibadah, yang sering menjadi tempat perlindungan bagi pengungsi sipil.

Organisasi ini juga terus menyerukan gencatan senjata menyeluruh dan mendesak masyarakat internasional untuk meningkatkan tekanan pada kedua belah pihak agar menghentikan pertumpahan darah.

 

Apa yang Bisa Kita Lakukan?


Sebagai orang percaya, kita dipanggil untuk berdoa bagi saudara-saudari kita yang menderita di Sudan. Doakan agar:

  • Kekerasan segera berakhir dan perdamaian nyata terwujud.
  • Gereja-gereja yang dihancurkan dapat dibangun kembali, dan jemaat diberi kekuatan.
  • Pemerintah internasional mengambil tindakan nyata untuk melindungi hak beragama di Sudan.

Selain berdoa, kita juga dapat menyebarkan informasi ini agar lebih banyak orang yang peduli dan turut mendorong perubahan.

Mari bersama-sama memperjuangkan perdamaian dan kebebasan beragama bagi semua orang.

Sumber : christiantoday.com | Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami