Sejarah Paskah yang Terjadi Jauh Sebelum Kebangkitan Tuhan Yesus
Sumber: YouTube

Fakta Alkitab / 22 April 2025

Kalangan Sendiri

Sejarah Paskah yang Terjadi Jauh Sebelum Kebangkitan Tuhan Yesus

Sekar Karinta Official Writer
119

Paskah kita rayakan sebagai pengingat atas bangkitnya Tuhan Yesus pada hari yang ketiga setelah Ia mati. Namun tahukah Anda, kalau perayaan Paskah ternyata sudah dirayakan jauh sebelum kematian Tuhan Yesus? Tertulis di Alkitab, nyatanya Paskah sudah dirayakan bangsa Israel sebelum terjadinya peristiwa penyaliban Tuhan Yesus. Mari kita simak fakta Alkitab berikut ini tentang perayaan Paskah.

 

Paskah Pertama: Malam Pembebasan di Mesir (Keluaran 12)

Pada malam terakhir bangsa Israel berada di Mesir, pada saat itu juga terjadilah peristiwa paskah pertama. Musa diperintahkan oleh Tuhan agar setiap keluarga Israel menyembelih anak domba tanpa cacat dan mengoleskan darahnya pada ambang pintu dari rumah-rumah mereka. Darah domba ini menjadi tanda perlindungan untuk mereka, di mana Malaikat Maut akan melewati rumah-rumah bangsa Israel. Dari peristiwa ini, dapat dipelajari bagaimana Tuhan membebaskan umat-Nya dari perbudakan, yang kemudian dijadikan perayaan tahunan bernama Paskah.

"Dan Tuhan akan menjalani Mesir untuk menulahinya; apabila Ia melihat darah pada ambang atas dan pada kedua tiang pintu itu, maka Tuhan akan melewati pintu itu." (Keluaran 12:23)

 

Paskah di Padang Gurun dan Tanah Perjanjian (Bilangan 9 & Yosua 5)

Perayaan Paskah tetap dilakukan oleh bangsa Israel setelah keluar dari Mesir.

"Maka mereka merayakan Paskah pada bulan yang pertama..." (Bilangan 9:5)

Ayat ini menunjukkan bahwa selama perjalanan mereka di padang gurun pun, bangsa Israel tidak melewatkan perayaan Paskah. Hingga mereka memasuki Tanah Perjanjian, perayaan ini terus dilanjutkan. Bangsa Israel kembali merayakan Paskah di Gilgal setelah disunat kembali.

"Sementara berkemah di Gilgal, orang Israel itu merayakan Paskah pada hari yang keempat belas bulan itu, pada waktu petang, di dataran Yerikho." (Yosua 5:10)

Bukan hanya tentang momen sejarah, tetapi Paskah adalah suatu peringatan abadi akan penyertaan Tuhan yang senantiasa bersama manusia.

 

Paskah yang Dipulihkan oleh Raja-Raja (2 Tawarikh 30 & 35)

Perayaan Paskah sempat dilupakan dalam sejarah Israel. Namun, dilakukan Reformasi Rohani oleh Raja Hizkia dan Raja Yosia yang akhirnya memulihkan perayaan Paskah.

"Kemudian Hizkia mengirim pesan kepada seluruh Israel dan Yehuda... Supaya mereka datang merayakan Paskah bagi Tuhan..." (2 Tawarikh 30:1)

"Paskah semacam itu tidak pernah lagi dirayakan di Israel sejak nabi Samuel. Seorangpun di antara raja-raja orang Israel tidak pernah merayakan Paskah seperti yang dirayakan Yosia dengan para imam dan orang-orang Lewi, dengan seluruh orang Yehuda dan Israel yang dapat hadir, dan dengan penduduk Yerusalem." (2 Tawarikh 35:18)

Dari kedua ayat ini, dapat diketahui bahwa perayaan Paskah sungguh penting untuk kehidupan spiritual bangsa Israel sebagai momen pertobatan dan pembaharuan Iman.

 

Paskah dalam Perjanjian Baru: Yesus, Anak Domba Allah (Yohanes 1:29, Lukas 22)

Puncak dari seluruh bayangan Paskah di Perjanjian Lama terjadi dalam pribadi Yesus Kristus.

"Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia." (Yohanes 1:29)

Sebelum penyaliban, Yesus merayakan Paskah bersama murid-muridNya. Dalam perjamuan itu, Ia menetapkan makna baru seperti yang tertulis pada ayat berikut ini.

"Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku." Kemudian, setelah makan malam, Ia memberikan cawan anggur dan berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu." (Lukas 22: 19-20)

Yesus disalibkan pada waktu yang sama ketika anak-anak domba disembelih untuk perayaan Paskah Yahudi, sehingga Ia menjadi penggenapan dari anak domba Paskah.

 

Kematian dan Kebangkitan: Paskah yang Sejati (1 Korintus 5:7, Markus 16:6)

"...sebab anak domba Paskah kita juga telah disembelih, yaitu Kristus." (1 Korintus 5:7)

Pada ayat ini, Rasul Paulus dengan jelas mengaitkan Yesus dengan Paskah. Namun, seperti yang kita ketahui, kematian bukanlah akhir. Tiga hari kemudian, Yesus bangkit dari kematian, yang akhirnya menjadi alasan utama umat Kristen merayakan Paskah. Bukan sekadar kematian, tetapi kemenangan atas maut.

"Yesus orang Nazaret, yang disalibkan itu. Ia telah bangkit. Ia tidak ada di sini." (Markus 16:6)

 

Kita sebagai orang Kristen tidak merayakan Paskah hanya karena kenangan, tetapi karena kemenangan hidup kekal. Melalui perayaan Paskah ini, kita diajarkan tentang kasih, pembebasan, dan keselamatan Allah. Maka dari itu, mari kita pahami Paskah tidak hanya secara historis dan teologis, tetapi juga menghidupinya, karena Paskah adalah benang merah karya penebusan Allah. Seperti yang dituliskan dalam 2 Timotius 2:11, "Jika kita mati dengan Dia, kitapun akan hidup dengan Dia."

 

Halaman :
1

Ikuti Kami