Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Kapan Pemilihan Paus Baru atau Konklaf Dilaksanakan?
Sumber: Instagram (@fransiscus)

News / 22 April 2025

Kalangan Sendiri

Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Kapan Pemilihan Paus Baru atau Konklaf Dilaksanakan?

Kayla Zelda Official Writer
837

Paus Fransiskus pemimpin umat Katolik dan juga Gereja Katolik Roma pertama asal Amerika Latin telah meninggal dunia pada Senin, 21 April 2025 pukul 7:35 waktu Roma di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatican, saat berusia 88 tahun.

Konfirmasi Kematian Paus Fransiskus disampaikan Oleh Kardinal

Sesuai tradisi, Kardinal akan mengunjungi jenazah Paus Fransiskus di kapel pribadinya dan memanggil namanya sebanyak 3 kali. Hal ini bersifat seremonial, karena dokter akan mengkonfirmasi kematian Paus Fransiskus melalui cara medis yang lebih standar. 

Setelah Paus Fransiskus gagal menjawab, cincin meterainya yang berfungsi untuk dokumen resmi kepausan akan dihancurkan untuk menandakan masa akhir jabatannya, dan apartemen kepausan ditutup.

Camerlengo akhirnya memberitahu Dewan Kardinal, badan pengurus pejabat Gereja senior bahwa Paus Fransiskus telah meninggal sebelum diumumkan ke seluruh dunia. 

 

BACA JUGA: Pesan Paskah Terakhir Paus Fansiskus Sebelum Meninggal Dunia

 

Kabar ini diumumkan secara resmi oleh Camerlengo Kardinal Kevin Farrell melalui siaran langsung Vatican TV pada pukul 9.45 waktu Roma.

“Saudara-saudari terkasih, dengan rasa duka yang dalam saya harus mengumumkan kematian Bapa Suci kita Fransiskus. Pada pukul 07.35 dari pagi ini Uskup Roma, Fransiskus, telah kembali ke Rumah Bapa. Seluruh hidupnya Ia sepenuhnya mendedikasikan diri untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya. Ia mengajarkan kita untuk menghidupi nilai-nilai Injil dengan setia, dengan keberanian, dan cinta universal. Terutama, pada mereka yang hidup dalam kemiskinan dan keterpinggiran. Dengan rasa syukur yang mendalam, atas teladannya sebagai murid Tuhan Yesus, kami serahkan jiwa dari Paus Fransiskus kepada kasih Tuhan Tritunggal yang tak terbatas. Terima kasih banyak,” ucapnya dalam siaran resmi Vatican (21/04/2025).

Masa Berduka

Direktur Kantor Pers Takhta Suci, Matteo Bruni, menyatakan kepada wartawan pada hari Senin bahwa jenazah Paus Fransiskus dapat dipindahkan ke Basilika Santo Petrus pada hari Rabu pagi.

Jenazahnya akan diberkati, dibalut dengan jubah kepausan, dan disaksikan umat beriman agar dapat berdoa untuk jasadnya. Masa berduka untuk Paus Fransiskus berlangsung selama sembilan hari yang dikenal juga sebagai Novendiale.

Pemakaman Paus Fransiskus

Upacara pemakaman Paus Fransiskus kemungkinan besar akan diadakan di Lapangan Santo Petrus antara empat sampai enam hari setelah kematiannya, dengan para pelayat memandatkan Vatikan untuk menghadiri upacara tersebut. 

Upacara pemakaman Paus Fransiskus akan dipimpin oleh Giovanni Battista Re, dekan Dewan Kardinal.

Jika sesuai tradisi, seorang paus dimakamkan di Gua Vatikan, ruang bawah Basilika Santo Petrus.

Hampir 100 Paus dimakamkan di sana, contohnya Paus Benediktus XVI yang meninggal pada tahun 2022 setelah mengundurkan diri pada tahun 2013, tepat sebelum Paus Fransiskus dilantik.

 

BACA JUGA: Paus Fransiskus Meninggal Dunia, Lonceng Duka Berdentang di Basilika Santo Petrus

 

Namun, Paus Fransiskus mengatakan dalam sebuah wawancara pada tahun 2023, bahwa Ia telah memilih Basilika Santa maria Maggiore di Roma yang pada saat itu menjadi Gereja favorit dan paling sering dikunjunginya sebagai tempat peristirahatan terakhirnya, menjadikannya Paus pertama dalam satu abad yang dimakamkan di luar Vatikan.

Konklaf, Proses Pemilihan Paus Baru

Setelah kematian Paus Fransiskus, Vatikan akan memasuki masa yang disebut Sede Vacante, yang mengandung arti “selama kursi kepausan kosong”, dimana kekuasaan Gereja untuk sementara diserahkan kepada Dewan Kardinal meskipun tidak ada keputusan besar yang dapat diambil hingga paus baru terpilih.

Dalam masa ini, semua urusan administratif yang berkaitan dengan Paus akan dihentikan sementara, dan semua segel serta lambang resmi Paus Fransiskus akan dihilangkan secara simbolis.

Setelah dua hingga tiga minggu setelah pemakaman, Dewan Kardinal akan melakukan sidang di Kapel Sistina untuk mengadakan konklaf, proses yang sangat rahasia untuk memilih Paus baru. 

Selama 700 tahun terakhir, Paus selalu dipilih dari Dewan Kardinal. Para kandidat Paus tidak berkampanye secara terbuka untuk jabatan tersebut karena para pengamat Vatikan telah mengamati beberapa kardinal yang memiliki peluang besar untuk menjadi Paus Papabile, yang berarti “dapat menjadi Paus.”

Pada hari pemungutan suara, Kapel Sistina, akan ditutup secara fisik dan para kardinal yang telah mengambil sumpah kerahasiaan akan dikunci di dalam.

Jika tidak ada kandidat yang memperoleh mayoritas suara 2/3 yang dibutuhkan, maka akan diadakan putaran pemungutan suara berikutnya yang biasanya diadakan sebanyak 4 putaran per hari.

Jika seorang Paus gagal terpilih, mereka yang di dalam Kapel Sistina akan membakar surat-surat suara hingga keluarlah asap berwarna hitam dari cerobong asapnya. Tetapi, saat kita melihat asap berwarna putih, artinya umat Katolik telah memiliki Paus yang baru.

Paus Baru

Setelah seorang Paus baru dipilih, wakil dari Dewan Kardinal membacakan pengumuman Habemus Papam yang berarti “Kita memiliki seorang paus” dari balkon utama Basilika Santo Petrus.

Kemudian Paus yang terpilih akan memilih nama kepausan dan mengenakan jubah putih saat melangkah keluar balkon untuk berpidato kepada publik.

Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
1

Ikuti Kami