Sejarah Kekristenan di Nias: Dari Penyembahan Berhala Jadi Penduduk Kristen Terbanyak
Sumber: YouTube Jawaban Channel

News / 2 April 2025

Kalangan Sendiri

Sejarah Kekristenan di Nias: Dari Penyembahan Berhala Jadi Penduduk Kristen Terbanyak

Claudia Jessica Official Writer
1101

Sebuah pulau yang dulunya gelap dalam penyembahan berhala, kini dipenuhi cahaya Injil.

Bagaimana perubahan ini bisa terjadi? Siapa sosok yang rela mengorbankan segalanya demi membawa kabar baik ke Nias?

Inilah kisah perjuangan iman, kebangunan rohani, dan warisan kekristenan yang mengubah sejarah pulau Nias selamanya.

Awal Mula Kekristenan di Nias

Kekristenan pertama kali diperkenalkan di Nias oleh Ernst Ludwig Denninger, seorang misionaris pertama asal Jerman. Ia lahir pada 4 Desember 1815 dan sebelum menerima panggilannya sebagai misionaris, ia bekerja sebagai pembersih cerobong asap di Berlin.

Namun, panggilan Tuhan membawanya untuk belajar di seminari dan bergabung dengan lembaga misi Rheinische Missionsgesellschaft (RMG) pada tahun 1848.

Awalnya, ia diutus ke suku Dayak di Kalimantan, namun karena penolakan yang terus terjadi, ia akhirnya berpindah ke tanah Batak.

Saat tinggal di Padang karena istrinya sakit, Denninger mulai berinteraksi dengan perantau Nias.

Dari percakapan-percakapan inilah, Tuhan menanamkan kerinduan dalam hatinya untuk membawa Injil ke Nias, sebuah tempat yang belum pernah dijangkau oleh misionaris sebelumnya.

Pada 27 September 1865, Denninger akhirnya menginjakkan kaki di Gunungsitoli dan memulai pelayanannya. Meski pelayanan di sini tidak mudah, namun ia tetap setia.

Hingga akhirnya, pada hari Paskah tahun 1874, terjadi peristiwa yang mengubah sejarah pulau ini selamanya dimana sebanyak 25 orang Nias menerima baptisan pertama.

Perjuangan Para Misionaris di Nias

Denninger terus melayani hingga kesehatannya memburuk pada tahun 1875. Ia pergi ke Batavia (Jakarta) untuk mendapatkan pengobatan, namun akhirnya ia meninggal setahun kemudian pada tahun 1876.

Warisan pelayanannya kemudian dilanjutkan oleh misionaris lain, salah satunya Wilhelm Heinrich Sundermann yang juga diutus oleh RMG.

Sundermann tiba di Nias pada tahun 1876 dengan misi menerjemahkan Alkitab ke dalam bahasa Nias.

Pada tahun 1891, ia berhasil menyelesaikan terjemahan Perjanjian Baru dalam bahasa Nias, sebuah pencapaian besar dalam sejarah Kristen di Nias.

Selain itu, ia juga mendirikan sekolah-sekolah Kristen untuk mendidik anak-anak Nias dalam keterampilan dasar dan ajaran iman.

Sundermann berperan penting dalam membentuk jemaat Krsiten pertama di Nias yang terus berkembang dari generasi ke generasi hingga menjadi pondasi bagi gereja-gereja di wilayah Nias.

Wilhelm Heinrich Sundermann adalah salah satu tokoh utama dalam sejarah kekristenan di Nias dan wafat pada tahun 1919. Tetapi warisannya tetap hidup. Berkat pelayanannya dan misionaris lainnya, kekristenan berkembang pesat, menjadikan Nias sebagai salah satu daerah dengan mayoritas penduduk Kristen di Indonesia.

Dampak Sosial dan Ekonomi dari Misi Kristen

Para misionaris di Nias tidak hanya mengajarkan iman Kristen, tetapi juga berkontribusi dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Mereka membangun infrastruktur jalan, mendirikan bank tabungan, serta membuka kebun kopi untuk memperkuat perekonomian jemaat.

Berkat perjuangan para misionaris, jumlah umat Kristen di Nias terus bertambah. Pada tahun 1890, jumlah orang Kristen di pulau ini mencapai 706 jiwa. Perkembangan ini terjadi secara alami karena umat Kristen Nias mulai aktif mengabarkan Injil.

Salah satu tokoh lokal yang berperan besar dalam penginjilan adalah Ama Mandranga, seorang kepala kampung yang membantu Sundermann menerjemahkan Alkitab.

Pada tahun 1906, seorang pendeta Nias pertama ditahbiskan, dan pada tahun 1913, seluruh Alkitab berhasil diterjemahkan dalam bahasa Nias.

Jumlah umat Kristen meningkat drastis, dari 706 jiwa pada tahun 1890 menjadi 20.000 jiwa pada tahun 1915.

Meski demikian, para misionaris masih merasa prihatin terhadap kondisi rohani jemaat yang menyalahgunakan minuman keras dan kekacauan dalam pernikahan adalah permasalah utama di Nias pada masa tersebut.

Kebangunan Rohani di Nias

Pada tahun 1916, kebangunan rohani mulai terjadi di kalangan jemaat Nias. Berawal dari seorang jemaat yang tersentuh oleh firman Tuhan, ia menangis dan mengaku dosa, yang kemudian diikuti oleh banyak orang lainnya.

Proses pertobatan ini berlangsung selama lebih dari 10 tahun dan membawa perubahan besar dalam kehidupan jemaat.

Kehidupan persekutuan menjadi semakin kuat, jemaat semakin aktif dalam pelayanan gereja, dan adat yang bertentangan dengan iman mulai berkurang.

Pertumbuhan kekristenan pun semakin pesat, dari 20.000 jiwa pada tahun 1915 menjadi 85.000 jiwa pada tahun 1929.

Berdirinya Sinode dan Perkembangan Gereja di Nias

Seiring dengan pertumbuhan umat Kristen, para misionaris mulai merancang kemandirian gereja di Nias.

Pada tahun 1936, dibentuklah sinode pertama yang dikenal sebagai Banua Niha Keriso Protestan (BNKP).

Empat tahun kemudian, Atefona Hareva menjadi Eporus pertama BNKP, menjadikannya pendeta asli Nias pertama yang memimpin gereja.

Setelah itu, muncul beberapa denominasi gereja lainnya, seperti:

  • Gereja Angowuloa Masehi Indonesia Nias (AMIN) yang berdiri pada tahun 1946.
  • Gereja Orohuala Niha Keriso Protestan (ONKP) yang didirikan pada tahun 1950.

Meski demikian, BNKP tetap menjadi denominasi Kristen terbesar di Nias, dengan jumlah anggota mencapai 325.000 jiwa atau sekitar 60% dari total penduduk Nias pada akhir abad ke-20.

BNKP juga aktif dalam pelayanan pendidikan, kesehatan, dan sosial, bahkan berkembang ke berbagai kota di Indonesia seperti Medan, Padang, Pekanbaru, Batam, Jakarta, Bandung, Surabaya dan kota-kota lainnya.

Warisan Iman yang Hidup Hingga Saat Ini

Sejarah Kristen di Nias adalah bukti nyata bagaimana Injil memiliki kuasa untuk mengubah hidup.

Dari pengorbanan para misionaris yang rela meninggalkan segalanya hingga kebangunan rohani yang menyentuh ribuan hati, semuanya menunjukkan bahwa rencana Tuhan tidak pernah gagal.

Hari ini, warisan iman tersebut masih hidup, menginspirasi generasi demi generasi untuk hidup dalam kebenaran.

Semoga kisah ini tidak hanya menjadi pengetahuan, tetapi juga membangkitkan semangat kita untuk menghidupi iman dengan sungguh-sungguh.

 

Sejarah Kekristenan di Nias yang lebih detail bisa Anda saksikan melalui video berikut:

Sumber : Jawaban Channel
Halaman :
1

Ikuti Kami