-
Share:
2 Alasan Kesatuan Diperlukan dalam Pernikahan
Aprita L Ekanaru Official Writer
Mengapa Kesatuan dalam Pernikahan adalah Kunci Hidup yang Penuh Berkat dan Kekuatan?
Pernahkah Anda merasa bahwa pernikahan Anda seperti kapal yang terombang-ambing di tengah badai? Atau mungkin Anda bertanya-tanya, mengapa hubungan yang awalnya harmonis kini terasa seperti dua orang yang berjalan di jalan berbeda?
Firman Tuhan dalam Efesus 5:21 mengingatkan kita, "dan rendahkanlah dirimu seorang kepada yang lain di dalam takut akan Kristus." Ayat ini bukan sekadar ajaran moral, melainkan prinsip ilahi yang membawa dampak nyata dalam kehidupan pernikahan.
Mari kita telusuri dua alasan mengapa kesatuan sangat diperlukan dalam pernikahan, dan bagaimana hal itu dapat mengubah hubungan Anda menjadi lebih bermakna dan penuh kuasa.
1. Kesatuan dan Kerukunan Mendatangkan Berkat
Bayangkan sebuah rumah yang dibangun di atas fondasi yang kokoh. Ketika hujan dan badai datang, rumah itu tetap berdiri tegak. Demikian pula dengan pernikahan. Ketika suami dan istri hidup dalam kesatuan dan kerukunan, mereka membangun fondasi yang kuat untuk menghadapi segala tantangan hidup.
Tuhan menjanjikan berkat bagi mereka yang hidup dalam kesatuan. Dalam Mazmur 133:1, dikatakan, "Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!"
Kesatuan bukan hanya tentang tidak bertengkar, tetapi tentang saling menghargai, memahami, dan bekerja sama sebagai satu tim. Ketika pasangan hidup dalam kerukunan, mereka menciptakan lingkungan yang memungkinkan Tuhan bekerja dan mencurahkan berkat-Nya.
Contoh nyata dari hal ini adalah ketika suami dan istri sepakat dalam pengambilan keputusan, baik itu dalam hal keuangan, pendidikan anak, atau pelayanan. Kesepakatan ini membuka pintu bagi Tuhan untuk memberkati keluarga mereka dengan hikmat, damai sejahtera, dan penyediaan yang melimpah.
2. Kesatuan Melipatgandakan Kekuatan
Ada kekuatan yang luar biasa ketika dua orang bersatu dalam tujuan yang sama. Pengkhotbah 4:12 mengatakan, "Dan bilamana seorang dapat dialahkan, dua orang akan dapat bertahan. Tali tiga lembar tak mudah diputuskan." Pernikahan adalah gambaran dari tali tiga lembar ini, di mana suami, istri, dan Tuhan bekerja bersama-sama.
Ketika suami dan istri hidup dalam kesatuan, kekuatan mereka bukan sekadar dijumlahkan, tetapi dilipatgandakan. Misalnya, ketika salah satu pasangan merasa lemah, yang lain dapat menjadi sumber kekuatan. Ketika satu pihak merasa putus asa, yang lain dapat memberikan harapan. Ini adalah keindahan dari kesatuan, kita saling melengkapi dan memperkuat satu sama lain.
Selain itu, kesatuan dalam pernikahan juga menjadi kesaksian yang powerful bagi dunia. Ketika orang melihat pasangan yang hidup dalam kasih dan kerukunan, mereka melihat gambaran kasih Kristus kepada gereja-Nya. Ini adalah kesaksian yang dapat menarik orang lain kepada Tuhan dan menjadi berkat bagi banyak orang.
Kesatuan adalah Pilihan
Kesatuan dalam pernikahan tidak terjadi secara otomatis. Itu adalah pilihan yang harus dibuat setiap hari. Mulailah dengan merendahkan hati satu sama lain, seperti yang diajarkan dalam Efesus 5:21.
Berkomitmenlah untuk membangun kerukunan, bahkan di tengah perbedaan. Ingatlah bahwa kesatuan bukan hanya untuk kebahagiaan Anda, tetapi juga untuk mendatangkan berkat dan kekuatan yang melampaui apa yang dapat Anda bayangkan.
Jadi, bagaimana Anda memulai?
Mulailah dengan doa bersama, komunikasi yang jujur, dan komitmen untuk saling mendukung. Ketika Anda dan pasangan hidup dalam kesatuan, Anda akan melihat bagaimana Tuhan bekerja dengan cara yang luar biasa dalam pernikahan Anda.
Jika Anda dan pasangan Anda sedang menghadapi tantangan dalam hubungan atau memiliki pertanyaan seputar pernikahan, kami mengundang Anda untuk menghubungi Layanan Doa dan Konseling CBN. Kami siap dengan senang hati memberikan bantuan dan dukungan untuk Anda.
Sumber : Jawaban.comHalaman :
Tampilkan per Halaman
Hot Topics
Related Articles
