Dijahatin Teman, Anak Ini Belajar Seperti Yusuf yang Membalas Kejahatan Dengan Kebaikan
Sumber: Jawaban.com

Family / 13 March 2025

Kalangan Sendiri

Dijahatin Teman, Anak Ini Belajar Seperti Yusuf yang Membalas Kejahatan Dengan Kebaikan

Lori Official Writer
1339

Di kota kecil Madiun, Michelle tinggal bersama kedua orang tua dan dua adiknya. Sejak kecil, ia telah dibiasakan oleh kedua orang tuanya untuk selalu aktif dalam berbagai bidang pelayanan. Itulah sebabnya, gadis kecil berusia 9 tahun ini tumbuh dengan karakter dan kerohanian yang baik.

Namun, pengaruh positif yang selalu ia dapatkan di rumah ternyata sangat berbeda dengan pengalaman saat Michelle mulai bersekolah di taman kanak-kanak (TK). Di lingkungan sekolah inilah untuk pertama kalinya Michelle menerima perlakuan buruk dari temannya.

Salah satu temannya sering menjahatinya dan bahkan memprovokasi teman-teman lain untuk tidak berteman dengan Michelle. Perlakuan buruk itu terus berlanjut hingga Michelle masuk sekolah dasar (SD). Ternyata, teman yang sama bersekolah di tempat yang sama dan masih menunjukkan sikap yang sama. “Waktu TK dia mulai jahatin aku. Dia ngejauhin aku, terus suka dorong. Sampai pernah jatuh, tapi nggak sampai berdarah,” kenang Michelle.

 

Baca Juga: Iman dan Doa Prilli Kecil yang Berhasil Mengubah Keluarganya

 

Suatu hari, Michelle pulang sekolah dengan wajah murung, tidak seperti biasanya. Awalnya, sang mama mengira Michelle hanya kelelahan. Namun, kondisi itu terus berlanjut selama beberapa hari. Ketika akhirnya ditanya, tangis Michelle pun pecah. Ia mulai bercerita tentang perlakuan temannya dan bagaimana ia merasa tidak punya teman di sekolah.

“Temanku nggak suka sama aku. Aku ajak main nggak mau, terus dia ngajak teman-teman lain buat benci aku. Sampai satu kelas nggak ada yang mau main sama aku,” ungkap Michelle kepada mamanya.

Bersyukur, lewat pelajaran sekolah minggu Superbook yang ia ikuti, Michelle belajar untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan. Dari kisah Yusuf, yang mau mengampuni saudara-saudaranya meskipun diperlakukan dengan sangat buruk, Michelle belajar tentang kasih dan pengampunan. “Aku ingat Yusuf. Dia dibenci saudara-saudaranya, sampai dimasukkan ke sumur, tapi dia tetap mengampuni. Aku ingin seperti Yusuf,” tuturnya.

Michelle pun berusaha terus bersikap baik kepada temannya. Ia mulai dengan meminjamkan pensil, penghapus, bahkan memberikan makanan. Meski kebaikannya sering ditolak, Michelle tetap memilih untuk berbuat baik, termasuk mendoakan temannya. “Aku lakukan itu selama dua tahun. Kasih makanan, kasih pensil. Aku juga pernah kasih tas dan alat tulis, tapi dia malah buang,” cerita Michelle.

 

Baca Juga: Siapa Sangka? Anak yang Pemalu Ini Sekarang Jadi Teladan

 

Meskipun perlakuan temannya sering membuatnya sedih dan sakit hati, Michelle tetap setia mendoakan temannya. Dengan rendah hati, ia bahkan meminta maaf meskipun ia tidak berbuat salah. Sikap penuh kasih dan ketulusan inilah yang akhirnya mengubah hati temannya dan memperbaiki hubungan mereka. “Aku bilang aku minta maaf. Ternyata dia nggak marah, dia cuma butuh kasih sayang karena kurang perhatian dari mama papanya,” pungkas Michelle.

Kisah ini adalah salah satu dampak dari setiap kontribusi yang Anda berikan untuk mengerjakan pemuridan anak usia 3-14 tahun di Indonesia bersama kami. Kami butuh Anda agar kurikulum Superbook terus mentransformasi hidup lebih banyak anak di bangsa ini.

Mari bergabung dan mendukung pemuridan ini sekarang dengan klik SAYA MAU BERGABUNG

Halaman :
1

Ikuti Kami