7 Hal yang Bisa Dipelajari dari Pernikahan Daniel Mananta dan Viola Maria
Sumber: Cahaya Bagi Negeri Youtube

Marriage / 27 February 2025

Kalangan Sendiri

7 Hal yang Bisa Dipelajari dari Pernikahan Daniel Mananta dan Viola Maria

Aprita L Ekanaru Official Writer
806

"Kenapa pernikahan ini terasa begitu berat untuk dijalani?"

Mungkin itu pertanyaan yang terlintas di benak banyak pasangan, terutama mereka yang berasal dari latar belakang budaya yang berbeda.

Bukan hanya sekadar perbedaan bahasa atau kebiasaan, tetapi juga pola pikir, nilai-nilai yang dianut, hingga cara menghadapi konflik. Daniel Mananta dan Viola Maria, pasangan dengan latar belakang budaya Indonesia dan Jerman, merasakan tantangan ini dalam pernikahan mereka.

Berikut adalah 7 hal yang dibagikan oleh Daniel Mananta dan Viola Maria dalam Podcast Cahaya Bagi Negeri Indonesia:

1. Menjadi Satu, Bukan Berarti Menjadi Sama

Sering kali kita berpikir bahwa bersatu berarti harus menghilangkan perbedaan. Namun, Viola justru mengatakan bahwa selama 13 tahun pernikahan mereka, perbedaan selalu ada dan tidak akan pernah benar-benar hilang. Yang terpenting bukan bagaimana menyamakan perbedaan, melainkan bagaimana menghargai dan menggunakan perbedaan tersebut sebagai kekuatan dalam pernikahan.

Dalam pernikahan, setiap pasangan membawa latar belakang, kebiasaan, dan prinsip hidup yang berbeda. Tidak ada yang lebih baik atau lebih buruk. Yang perlu dilakukan adalah saling beradaptasi dan mencari titik tengah yang bisa diterima bersama.

2. Butuh Tuhan untuk Mematikan Ego

Salah satu tantangan terbesar dalam pernikahan bukanlah perbedaan budaya, melainkan ego diri sendiri. Daniel mengakui bahwa ia bisa mengendalikan emosinya dalam pekerjaan atau di jalanan yang macet, tetapi saat bersama istrinya, menurunkan ego terasa lebih sulit.

“Kalau ego menang, pernikahan yang menderita dan kalah,” ujar Daniel. Butuh bertahun-tahun baginya untuk menyadari bahwa minta maaf lebih dulu bukanlah tanda kekalahan, tetapi kemenangan bagi pernikahan.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA>>

3. Konsep Pernikahan untuk Kebaikan Manusia

Pernikahan bukan hanya soal kebahagiaan sesaat, tetapi juga sebuah proses pembentukan karakter. Setiap perbedaan dan tantangan yang ada dalam pernikahan mengajarkan kesabaran, penguasaan diri, dan kasih yang tanpa syarat.

Semua itu sejatinya adalah buah dari Roh Kudus yang bekerja dalam diri setiap pasangan. Bayangkan jika setiap pasangan mau memperjuangkan pernikahan mereka dengan sungguh-sungguh, tentu dunia akan menjadi tempat yang lebih baik.

4. Memaafkan Berbeda dari Mempercayai

Sering kali kita berpikir bahwa memaafkan berarti menerima kembali pasangan tanpa syarat. Namun, Daniel mengingatkan bahwa memaafkan bukan berarti menoleransi kesalahan yang terus berulang. Sama seperti Tuhan yang mendisiplinkan orang-orang yang dikasihi-Nya, dalam pernikahan pun ada ruang untuk pertumbuhan dan perubahan. Mencintai pasangan berarti juga mengarahkannya ke jalan yang lebih baik.

5. Bijak Memilih Teman Bercerita

Ketika pernikahan menghadapi badai, kepada siapa kita berbicara sangat menentukan arah hubungan kita. Sering kali, kita hanya ingin didengar oleh orang-orang yang akan membela kita tanpa melihat situasi dari berbagai sisi. Oleh karena itu, penting untuk memiliki komunitas yang sehat, mentor yang bijak, dan teman yang dapat memberikan perspektif yang benar sesuai dengan nilai-nilai ilahi.

6. Pilihlah Kesulitan dengan Tujuan

Pernikahan itu sulit, tetapi perceraian juga sulit. Maka, pilihlah kesulitan yang memiliki tujuan jangka panjang. Memilih untuk tetap mempertahankan pernikahan bukan berarti selalu merasa menang, tetapi percaya bahwa perjuangan hari ini akan berbuah manis di masa depan.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA>>

7. Menjaga Hati Kita

Masalah terbesar dalam pernikahan sering kali bukan datang dari pasangan, tetapi dari dalam diri kita sendiri. Kita perlu terus mengoreksi hati kita di hadapan Tuhan, meminta-Nya untuk membentuk karakter kita, daripada sibuk mencoba mengubah pasangan. Karena ketika kita berubah, Tuhan juga bisa bekerja dalam kehidupan pasangan kita.

 

Daniel dan Viola menunjukkan bahwa pernikahan bukan tentang mencari pasangan yang sama dengan kita, tetapi tentang belajar untuk saling memahami dan menghargai perbedaan. Dengan menjadikan Tuhan sebagai pusat dalam pernikahan, pasangan suami istri bisa bertumbuh dan menghadapi setiap tantangan dengan penuh kasih dan pengharapan.

Apakah Anda juga sedang menghadapi perbedaan dalam pernikahan? Mungkin inilah saatnya untuk berhenti mencoba mengubah pasangan Anda dan mulai meminta Tuhan untuk mengubah hati Anda terlebih dahulu.

 

Jika saat ini Anda sedang menghadapi tantangan dalam pernikahan dan membutuhkan dukungan doa, kami mengundang Anda untuk menghubungi Layanan Doa dan Konseling CBN. Kami siap dengan senang hati memberikan bantuan dan dukungan untuk Anda.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami