Danantara Jadi Salah Satu Perhatian dari Kunjungan PGI ke KWI di Jakarta
Sumber: PGI.or.id

News / 26 February 2025

Kalangan Sendiri

Danantara Jadi Salah Satu Perhatian dari Kunjungan PGI ke KWI di Jakarta

Aprita L Ekanaru Official Writer
666

Apa yang terjadi ketika dua lembaga besar keumatan bertemu dalam satu meja? Apakah ini hanya sekadar kunjungan formalitas, atau ada sesuatu yang lebih besar yang sedang dirancang demi kebaikan bersama?

Inilah yang membuat pertemuan antara Majelis Pekerja Harian Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (MPH-PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) pada Senin, 24 Februari 2025, menjadi menarik untuk disimak.

Dalam upaya mempererat kerja sama dan memperkokoh silaturahim, MPH-PGI bersama beberapa sekretaris eksekutif dan kepala biro dari lingkungan PGI melakukan kunjungan resmi ke KWI di Jakarta. Ketua Umum KWI, Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, menyambut dengan penuh kehangatan dan apresiasi. Ini bukan sekadar pertemuan biasa, melainkan wujud nyata dari relasi yang telah terjalin erat sejak lama.

Ketua Umum PGI, Pdt. Jacklevyn Fritz Manuputty, menegaskan bahwa kerja sama ini bukan hanya soal keakraban antar lembaga, tetapi juga bentuk tanggung jawab bersama dalam mengelola isu-isu kebangsaan yang membutuhkan perhatian serius.

 

Pengawasan Daya Anagata Nusantara (Danantara)

PGI dan KWI memiliki sejarah panjang dalam menyuarakan sikap kritis terhadap berbagai situasi yang menyangkut kehidupan berbangsa dan bernegara.

Dalam pertemuan tersebut, salah satu pembahasan utama adalah terkait pernyataan Presiden Prabowo yang mengajak lembaga keumatan turut serta dalam pengawasan Daya Anagata Nusantara (Danantara), sebuah badan yang mengelola dan mengoptimalkan kekayaan negara dari investasi.

Menanggapi hal ini, Pdt. Jacky menyatakan bahwa PGI menyambut baik harapan tersebut, meskipun secara struktural tidak memiliki kompetensi untuk terlibat langsung dalam badan pengawas Danantara. Namun, PGI siap merekomendasikan tokoh-tokoh yang memiliki keahlian untuk berpartisipasi, jika nantinya memang diperlukan.

“Kami memahami hal itu sebagai harapan presiden supaya lembaga-lembaga publik atau masyarakat juga turut mengawasi pengelolaan lembaga baru ini. Kami menyadari bahwa sebagai lembaga keumatan, kami dari kepengurusan PGI tidak punya kompetensi untuk hadir secara organik dalam badan pengawas Danantara. Sekalipun begitu, kami bersedia untuk merekomendasikan orang-orang yang punya kepakaran dari kalangan umat untuk bisa berpartisipasi. Itupun kalau diminta, karena sampai sekarang kita belum dihubungi untuk membicarakannya,” jelas Ketum PGI.

Sumber : PGI.or.id | Jawaban.com
Halaman :
12Tampilkan Semua

Ikuti Kami