Pejuang Garis Dua? Sudah Tahu Tentang IVF atau Bayi Tabung? Siapa Tahu Bisa Jadi Solusi...
Sumber: Canva Teams

Health / 25 February 2025

Kalangan Sendiri

Pejuang Garis Dua? Sudah Tahu Tentang IVF atau Bayi Tabung? Siapa Tahu Bisa Jadi Solusi...

Claudia Jessica Official Writer
531

Bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF) menjadi harapan bagi banyak pasangan yang mengalami masalah kesuburan.

Teknologi medis ini memungkinkan pembuahan sel telur dan sperma terjadi di luar tubuh, sebelum akhirnya embrio yang dihasilkan ditanamkan ke dalam rahim.

Meskipun menjadi solusi bagi banyak pasangan, prosedur bayi tabung membutuhkan kesiapan fisik dan mental karena prosesnya yang panjang serta memerlukan perhatian khusus.

Apa Itu Bayi Tabung (IVF)?

Bayi tabung atau IVF (In Vitro Fertilization) adalah metode reproduksi berbantu yang dilakukan dengan mempertemukan sel sperma dan sel telur di laboratorium.

Setelah terjadi pembuahan dan terbentuk embrio, dokter akan menanamkannya ke dalam rahim wanita. Jika embrio berhasil menempel, maka kehamilan akan berlanjut seperti kehamilan alami hingga persalinan.

Siapa yang Membutuhkan Prosedur IVF?

Prosedur bayi tabung sering direkomendasikan bagi pasangan yang mengalami kesulitan memiliki anak akibat berbagai kondisi medis, seperti:

  • Gangguan tuba falopi, baik karena penyumbatan atau kerusakan yang menghambat perjalanan sel telur.
  • Endometriosis, kondisi di mana jaringan rahim tumbuh di luar rahim, yang dapat mengganggu kesuburan.
  • Gangguan ovulasi, yang menyebabkan jumlah sel telur yang matang menjadi sangat sedikit.
  • Fibroid rahim, yaitu pertumbuhan tumor jinak yang menghambat implantasi embrio.
  • Kualitas sperma yang buruk, seperti jumlah sperma yang rendah atau motilitas sperma yang lemah.
  • Riwayat keguguran berulang, yang membuat kehamilan alami sulit terjadi.
  • Kelainan genetik, sehingga melalui IVF dapat dilakukan seleksi embrio sebelum kehamilan.
  • Infertilitas tanpa penyebab yang jelas, setelah berbagai metode lain tidak berhasil.
  • Pasangan yang ingin menjaga kesuburan, misalnya sebelum menjalani kemoterapi atau terapi medis lain yang dapat berdampak pada kesuburan.

Namun, ada beberapa kondisi medis yang membuat prosedur bayi tabung tidak disarankan, seperti hipertensi pulmonal, gagal jantung stadium lanjut, dan sindrom Eisenmenger.

 

Baca halaman selanjutnya →

Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
123Tampilkan Semua

Ikuti Kami