"Apakah saya sudah menjadi orang tua yang baik?"
Pertanyaan ini sering kali muncul di hati para orang tua saat menemani anak-anak mereka belajar. Sering kali, di tengah usaha mengajarkan kebenaran, kita malah tanpa sadar merusak semangat anak.
Lalu, bagaimana caranya mendidik anak dengan bijak tanpa membuat mereka kehilangan kepercayaan diri? Jawabannya ada dalam Firman Tuhan.
Belajar dari Gaya Tuhan Yesus
Yesus Kristus adalah teladan terbaik dalam mendidik dengan kasih. Dalam kitab Markus 10:13-16, Yesus dengan sabar menyambut anak-anak meski murid-murid-Nya mencoba menghalau mereka. Ia mengajarkan bahwa anak-anak berharga di mata-Nya. Dari sini, kita belajar pentingnya memberi ruang bagi anak untuk merasa dicintai dan diterima apa adanya.
Ketika anak sedang belajar, mungkin kita mendapati mereka salah menjawab pertanyaan atau tidak fokus. Alih-alih langsung memarahi atau mengoreksi dengan nada tinggi, ingatlah bahwa setiap anak membutuhkan dukungan, bukan tekanan.
Empat Langkah Mengoreksi dengan Bijak
1. Mulailah dengan Pujian
Amsal 16:24 berkata, "Perkataan yang menyenangkan adalah seperti sarang madu, manis bagi hati dan menyembuhkan tubuh."
Sebelum Anda menunjukkan kesalahan, mulailah dengan mengapresiasi usaha anak. Misalnya, "Wah, Mama bangga kamu sudah mencoba menjawab pertanyaan ini! Kamu luar biasa karena mau berusaha."
2. Gunakan Kata-kata yang Membimbing, Bukan Menghakimi
Dalam Efesus 4:29, kita diajarkan untuk menggunakan perkataan yang membangun. Saat anak salah, katakan, "Coba kita lihat lagi bersama-sama. Menurut kamu, apa yang kurang pas di sini?" Pendekatan ini membuat anak merasa Anda adalah rekan yang mendukung, bukan hakim yang menghakimi.
Sumber : Jawaban.com