Investasi emas telah lama menjadi pilihan favorit bagi banyak orang karena nilainya yang stabil dan tahan terhadap inflasi.
Seiring perkembangan teknologi, kini investasi emas bisa dilakukan dengan lebih mudah tanpa harus mendatangi toko emas.
Pembelian emas pun bisa dilakukan secara tunai maupun dicicil sesuai dengan kemampuan finansial masing-masing investor.
Namun, di antara kedua metode ini, mana yang lebih menguntungkan? Apakah lebih baik membeli emas secara tunai atau mencicilnya secara bertahap?
BACA JUGA: Investasi Logam Mulia Bukan Cuma Emas Lho, Ini Jenis-jenisnya
Perencana Keuangan dari Mitra Rencana Edukasi, Mike Rini Sutikno, menyarankan bahwa pembelian emas sebaiknya dilakukan secara tunai.
Hal ini karena membeli emas dengan cara mencicil cenderung lebih mahal dibandingkan dengan pembelian tunai.
Namun, mencicil emas juga memiliki kelebihan tersendiri, terutama bagi mereka yang ingin berinvestasi dalam jangka panjang.
Sebelum memutuskan metode pembelian, penting untuk membandingkan total biaya yang dikeluarkan saat membeli emas secara tunai dan saat mencicil.
Dengan begitu, investor dapat memperkirakan keuntungan yang bisa diperoleh di masa depan.
BACA JUGA: Jangan Kaget! Investasi Emas Ada Biaya Tersembunyi Lho, Apa Saja Ya?
"Terlebih dahulu hitung total nilai pembelian emas secara dicicil, jadi berapa jika dibandingkan kita membeli secara tunai. Kemudian, kalau kita simpan berapa lama, sehingga proyeksi dari keuntungan itu sudah jauh lebih tinggi dari pembeliannya ditambah bunga cicilan," jelas Mike seperti yang dikutip dari CNN Indonesia.
Menurutnya, semakin kecil satuan emas yang dibeli dengan sistem cicilan, harganya akan semakin mahal.
Sebaliknya, membeli emas dalam jumlah besar dapat memberikan harga yang lebih kompetitif.
Oleh karena itu, sebaiknya sesuaikan investasi dengan kemampuan finansial masing-masing.
Jika Anda mempertimbangkan investasi emas dengan cara mencicil, ada beberapa hal yang harus diperhatikan agar tetap menguntungkan:
1) Biaya dan Bunga Cicilan
Pastikan untuk memahami besaran bunga dan biaya tambahan lainnya yang bisa mempengaruhi keuntungan investasi Anda. Periksa apakah tingkat bunga yang ditawarkan bersifat tetap atau bisa berubah sewaktu-waktu.
2) Jangka Waktu Cicilan
Hindari mencicil emas dalam jangka waktu yang terlalu panjang karena biaya cicilan bisa membengkak. Pilih tenor yang sesuai dengan kemampuan finansial Anda agar tidak membebani pengeluaran bulanan.
BACA JUGA: Dari Kasus Emas Antam Palsu 109 Ton, Ini yang Harus Kita Waspadai Kalau Mau Investasi Emas
3) Ketentuan Keterlambatan Pembayaran
Sebelum mencicil emas, pahami ketentuan mengenai denda keterlambatan dan mekanisme jika terjadi gagal bayar.
Hal ini penting agar Anda bisa mengantisipasi risiko finansial yang mungkin terjadi, seperti kehilangan pekerjaan atau kondisi darurat lainnya.
"Bagaimanapun emas yang Anda cicil itu belum menjadi milik Anda, kalau telat bayar bagaimana mekanismenya," ucapnya.
Mike menyarankan agar memahami mekanisme telat dan gagal bayar, sehingga jika terjadi kendala seperti PHK, investasi emas bisa dicairkan dalam bentuk tunai atau fisik.
Jika Anda ingin berinvestasi emas, tetapi tidak ingin membelinya secara tunai maupun mencicil, ada alternatif lain yang bisa dilakukan yakni tabungan emas.
Dengan metode ini, investor dapat menabung emas dalam jumlah kecil secara berkala hingga mencapai berat tertentu.
BACA JUGA: Tertarik Investasi Emas? Cermati Beragam Hal Ini
Selain itu, emas yang telah dikumpulkan bisa dicairkan dalam bentuk fisik atau dijual kembali saat harga emas naik.
Pada akhirnya, keputusan terbaik bergantung pada kondisi finansial dan tujuan investasi Anda.
Lakukan riset yang matang dan pilih metode yang paling sesuai agar investasi emas memberikan keuntungan maksimal di masa depan.
Sumber : Berbagai Sumber