Josua adalah seorang anak laki-laki berusia 7 tahun yang cenderung pemalu dan penakut. 'Kolong' meja seperti sudah menjadi ruang aman baginya saat diminta untuk tampil di depan kelas. Bahkan ia bisa saja sampai menangis karena tidak ingin tampil di hadapan teman-temannya. "Saat itu, saya melihat dia sebagai anak yang pemalu. Kalau ditanya, dia cenderung takut dan sering bersembunyi di bawah meja," ungkap tutor sekaligus guru sekolah Josua.
Ketika gurunya bertanya, ia hanya menjawab, “Saya merasa takut,” tanpa bisa menjelaskan alasannya.
Baca Juga : Tuhan Membawa Yera Pada Kedamaian Sejati
Sampai saat ia naik kelas 2 SD, rasa takut dan malu itu pun masih menghantuinya. Kemudian Josua diajak bergabung ke Sanggar Belajar School of Life untuk mendukung pengembangan akademis dan karakternya. "Saat kegiatan di Sol dimulai pada bulan Agustus, kami membuka kelas bakat, termasuk kelas vokal. Kebetulan, Josua memilih masuk kelas vokal, jadi saya kembali bertemu dengannya," tambah Kak Priska, tutor Josua.
Tidak disangka, anak yang pemalu ini memilih kelas vokal saat itu. "Aku suka menyanyi," begitu katanya saat ditanya. Meskipun begitu, saat diminta untuk tampil bernyanyi, Josua selalu ragu dan takut.
Tutor School of Life membimbing Josua melalui pembelajaran karakter mengenai "Mengenal Nama Perasaan Dasar". Josua dan teman-temannya diminta untuk mengenali perasaannya dan memahami bahwa takut, sedih, atau marah adalah hal wajar, namun harus bisa kita kendalikan dengan baik.
Meskipun membutuhkan proses, tutor Josua membimbingnya menjadi pribadi yang lebih percaya diri dengan terus memotivasinya untuk bisa tampil menyanyi di depan. Semua tutor yang ada meyakinkan Josua, bahwa ia memiliki bakat yang harus ditunjukkan kepada teman-temannya.
Baca Juga : Cara Guru Sanggar Belajar Membimbing Anak yang Belum Bisa Membaca
Didukung oleh kisah alkitab Superbook Daud yang pemberani, Josua yang awalnya masih ragu, mulai tampil menyanyi paduan suara di acara sekolahnya.
Saat kegiatan Circle Time, ia berbagi pengalamannya tampil di depan teman-teman. “Daud itu pemberani bisa melawan raksasa. Aku juga suka lagunya, terus kakak-kakak di sekolah juga bilang suaraku bagus,” cerita Josua dengan semangat.
Sekarang, Josua sudah lebih percaya diri. Ia mulai berani berbicara di depan kelas, sering tampil menyanyi di depan teman-temannya dan lebih mudah bergaul dengan sekitarnya. Bahkan ia juga tidak sulit untuk diajak ngobrol dengan orang yang baru ia temui.
Perjalanan Josua menunjukkan bahwa rasa takut bukanlah penghalang untuk berkembang. Dengan dukungan dari keluarga, guru, dan lingkungan yang positif, seorang anak bisa belajar mengenali perasaannya, membangun kepercayaan diri, dan menemukan potensinya. Bantu anak untuk keluar dari zona ketakutannya dengan memberikan kesempatan dan dukungan yang tepat. Mari bersama-sama menjadi bagian dari perubahan positif ini. Klik di bawah ini untuk berdonasi sekarang dan bantu wujudkan harapan mereka!
Sumber : Jawaban.com