Bayangkan Anda sedang menyetir di jalan yang sudah sangat familiar. Mata terasa berat, kepala pusing, tapi Anda berpikir, "Ah, cuma sedikit lelah, nanti juga segar lagi."
Tiba-tiba, tanpa sadar, tangan Anda sedikit terlambat mengendalikan kemudi, dan dalam hitungan detik, sesuatu yang tak diinginkan terjadi.
Inilah yang dialami oleh Larasati Nugroho. Mengendarai mobilnya sendiri dalam kondisi kelelahan, ia mengalami kecelakaan tunggal di kawasan Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Awalnya ia menyerempet sepeda motor, kemudian menabrak gerobak kosong hingga mobilnya terguling. Hal itu cukup menjadi pengingat bahwa kelelahan bukanlah hal yang bisa diabaikan. Sebuah kesalahan kecil bisa berakibat fatal.
Mengapa Kelelahan Berbahaya?
Sebagai manusia, kita sering kali menganggap tubuh kita bisa terus berfungsi meskipun sudah ada tanda-tanda kelelahan. Padahal, kelelahan dapat memengaruhi banyak aspek dalam hidup kita, terutama dalam hal keselamatan dan kesehatan.
1. Menurunkan Konsentrasi
Kelelahan membuat otak bekerja lebih lambat. Respons tubuh terhadap situasi darurat menjadi lebih lamban, seperti yang terjadi dalam kecelakaan Larasati. Hal ini juga berlaku dalam pekerjaan, saat mengasuh anak, atau bahkan dalam pengambilan keputusan penting.
2. Meningkatkan Risiko Kesalahan
Ketika tubuh lelah, kita lebih mudah melakukan kesalahan. Bahkan dalam pekerjaan sederhana, kelelahan dapat menyebabkan kesalahan fatal yang berujung pada konsekuensi besar.
3. Mengganggu Hubungan dengan Orang Lain
Pernahkah Anda merasa lebih mudah marah atau tersinggung saat lelah? Kelelahan membuat emosi kita lebih sulit dikendalikan, sehingga berpotensi merusak hubungan dengan pasangan, anak, atau rekan kerja.
Sumber : Berbagai sumber | Jawaban.com