“Deby, jangan sembarangan berbagi botol minum dengan teman-teman di sekolah, ya!” kata ibu dari Deby, anak didik PAUD Super 5 Theo Sentra Kasih Abadi.
Siapa sangka? kalimat yang ibunya lontarkan itu membentuk Deby jadi anak yang tidak mau berbagi. Deby adalah anak yang sangat patuh dengan apa yang disampaikan oleh orang tuanya. Maka ketika ibunya menyampaikan hal tersebut, Deby tidak ingin berbagi barang-barang dan makanan miliknya kepada orang lain.
Ibu Irma mengakui, kebiasaan itu mungkin muncul karena dirinya sering mengingatkan Deby untuk menjaga barang pribadinya. Namun, pesan itu ternyata disalahartikan oleh Deby.
Baca Juga : Kegiatan yang Bikin Albi Beradaptasi dengan Mudah di Kelas dan Lepas dari Ibunya
"Kalau ada barang miliknya, seperti mainan atau makanan, dia tidak suka berbagi. Misalnya, kalau temannya ingin meminjam sesuatu, dia pasti marah. Bahkan saya pernah bilang, 'Jangan sembarangan berbagi botol minum dengan teman-teman di sekolah' Mungkin Deby menangkapnya semua barang tidak boleh dibagi, jadi dia membatasi semuanya." ungkap ibunya.
Semuanya berubah ketika Deby mulai bersekolah di PAUD Super 5 Theo Sentra Kasih Abadi. Saat di sekolah, para guru memberikan pendidikan karakter yang menanamkan nilai berbagi dan peduli pada sesama. Pembelajaran ini diambil dari materi kurikulum “Aku Sayang Sesama” Super 5.
Baca Juga : Proses Gabrial Bertumbuh Jadi Anak yang Lebih Aktif di Kelas
Selain belajar dengan tema tersebut, Deby juga diajarkan tentang berbuat kebaikan lewat aktivitas Pohon Kebaikan. Sehingga seiring berjalannya waktu, Deby menunjukan perubahannya lewat berbagi dan membantu teman-temannya. "Saat Deby pulang sekolah, dia bilang, "Mak, tadi aku bantu teman yang lupa bawa bekal. "Saya kaget dan senang mendengar itu. Biasanya dia sangat pelit, di rumah pun begitu soalnya, tapi sekarang dia mau berbagi," cerita ibunya dengan bangga.
Tidak hanya itu, Deby juga mengalami perubahan pada kepercayaan dirinya. Jika sebelumnya ia cenderung takut tampil di depan umum, kini ia dengan penuh percaya diri berani menunjukkan bakatnya, seperti bernyanyi di sekolah. Deby selalu bangga dalam menceritakan apa yang ia lakukan di sekolahnya.
Ibu Irma sangat bersyukur melihat perubahan besar dalam diri putrinya. Ia juga memuji para guru di TK Theo Sentra Kasih Abadi yang tidak hanya mengajarkan ilmu, tetapi juga memperhatikan kebutuhan emosional dan karakter setiap anak.
Perjalanan Deby adalah bukti bahwa pendidikan yang tepat dapat membawa perubahan besar dalam kehidupan seorang anak. Dengan dukungan keluarga dan sekolah, Deby kini tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik, peduli, dan penuh semangat untuk terus belajar.
Ratusan anak usia dini di daerah pelosok Indonesia telah CBN layani melalui Kurikulum Super5. Mari bergabung bersama kami untuk melayani anak-anak di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal lewat pendidikan dan jadilah berkat bagi mereka!
Sumber : Jawaban.com