Kebakaran hebat terjadi di Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS), bermula dari kebakaran hutan pada Selasa (07/01/2025).
Si Jago Merah menghanguskan 40.000 hektar lahan di wilayah Greater Los Angeles dan menghancurkan lebih dari 12.300 bangunan.
Kobaran api yang semakin membesar, melalap perumahan, restoran, bioskop, pertokoan, hingga sekolah-sekolah yang berdiri di daerah tersebut.
Dilaporkan oleh BBC, Jonathan Porter, kepala ahli meteorologi AccuWeather, kebakaran yang terjadi di seluruh wilayah LA merupakan salah satu kebakaran paling buruk dalam sejarah kota di California tersebut.
Melalui BBC Earth, terungkap 5 penyebab kebakaran Los Angeles yang sangat menyebar. Apa saja?
1. Angin Santa Ana
Angin kencang Santa Ana membuat kebakaran hutan di Los Angeles semakin parah. Angin ini meniup api dari lereng gunung menuju Pacific Palisades, melewati tanaman kering dan menyebarkan kobaran api dengan cepat.
"Ada tiga faktor utama dalam kebakaran hutan: pemicunya, bahan yang mudah terbakar, dan oksigen," jelas Hadden.
Namun, ia menambahkan, "Yang membuat kebakaran di Los Angeles begitu luar biasa adalah kecepatan angin dari pusat Gurun California."
BACA JUGA: Gereja Sidang Tuhan Jemaat Agape Ministry Kebakaran, Petugas Damkar Depok Sandi Minta Maaf
Angin tersebut dikenal sebagai Santa Ana atau Föhn, yang bersifat panas, kering, dan cepat, mempercepat penyebaran api.
"Begitu api mulai menyala, sangat mudah bagi angin (Santa Ana) untuk mencengkeramnya, membuat kobaran membesar dan menyebar sangat cepat," kata Hadden.
Angin ini bahkan bisa mencapai kecepatan lebih dari 160 km/jam, seperti "mengipasi api" hingga menyebar jauh lebih cepat.
Selain mempercepat kebakaran, angin ini kadang memicu api, misalnya dengan menjatuhkan kabel listrik yang membakar tanaman kering di sekitarnya.
2. Banyaknya Tanaman Rimbun
Hujan deras di tahun 2024 akibat El Niño membuat tanaman tumbuh dengan sangat cepat.
Namun, saat musim kering tiba, tanaman yang rimbun ini justru bisa menjadi bumerang karena membuat kebakaran hutan semakin intens.
"Ketika memasuki periode cuaca yang lebih kering, vegetasi mengering dengan sangat cepat dan jumlahnya lebih banyak. Ibaratnya seperti menimbun bahan yang mudah terbakar," kata Rory Hadden, peneliti kebakaran dari Universitas Edinburgh.
Maria Lucia Ferreira Barbosa, ahli kebakaran hutan dari Inggris, menambahkan bahwa perubahan cuaca dari sangat basah ke sangat kering menciptakan "kondisi sempurna untuk kebakaran hutan."
3. Bara Angin
Selain menyebarkan kobaran api, angin kencang juga membawa bara api yang disebut firebrands. Bara ini sering menjadi penyebab utama kerusakan bangunan dalam kebakaran hutan.
"Jalan raya atau bangunan sebenarnya bisa menghentikan kobaran api, tapi tidak ada yang bisa menghentikan bara api yang terbang," Hadden menjelaskan.
Bara api ini dapat terbang hingga puluhan kilometer, mendarat di celah rumah atau tanaman hias, dan memicu kebakaran baru.
"Masalahnya, bara api sering membakar banyak rumah sekaligus. Setiap rumah yang terbakar menghasilkan lebih banyak bara, menciptakan efek domino," jelas Hadden.
Bara api juga berbahaya bagi manusia. Alec Gellis, yang rumahnya terbakar, menggambarkan situasinya kepada CBS News: "Rasanya seperti berada dalam pusaran bara api, tidak ada oksigen. Saya nyaris tidak selamat, untung saya sempat masuk ke mobil."
4. Perubahan Iklim
Lanskap berbukit di Los Angeles memperburuk risiko kebakaran hutan. Api dengan cepat menyebar ke atas bukit.
Bentuk geografis seperti ngarai dan jurang membuat api lebih sulit dikendalikan yang membuat petugas pemadam kebakaran mengalami kesulitan.
"Sepertinya tidak mungkin melawan api dengan cara normal," ujar Hadden.
Selain mempercepat penyebaran api, topografi ini juga menyulitkan evakuasi.
Di daerah Palisades, jalan-jalan sempit di lereng bukit membuat orang-orang sulit melarikan diri saat kebakaran terjadi.
Halaman selanjutnya →
5. Bukit dan Ngarai
Masih terlalu dini untuk memastikan apakah perubahan iklim memicu kebakaran di Los Angeles. Namun, perubahan iklim telah dikaitkan dengan memburuknya kebakaran hutan di seluruh dunia.
Matt McGrath dari BBC News melaporkan peningkatan jumlah hari dengan cuaca yang meningkatkan risiko kebakaran, diperburuk oleh perubahan iklim.
Rory Hadden menjelaskan bahwa perubahan iklim tidak hanya membuat dunia lebih panas, tetapi juga memicu kondisi ekstrem seperti angin kencang, hujan deras, dan vegetasi yang tumbuh subur.
"Perubahan iklim dikaitkan dengan kondisi angin yang lebih ekstrem dan hujan yang lebih ekstrem memungkinkan vegetasi tumbuh,” kata Hadden.
"Jadi, tidak hanya menavigasi perubahan besar dalam bentuk kondisi lebih panas, lebih kering, tetapi juga lebih basah dan lebih berangin [cuaca], dan segala sesuatu yang disebabkan perubahan iklim. Itulah yang akan menentukan risiko ke depan," lanjut Hadden.
Kebakaran dahsyat di Los Angeles mengingatkan kita akan tanggung jawab sebagai orang percaya untuk merawat ciptaan Tuhan.
Allah mempercayakan bumi ini kepada kita, bukan untuk disia-siakan, tetapi untuk dijaga dan dipelihara dengan bijaksana.
Tetaplah berdoa dan persiapkan diri Anda untuk melakukan mitigasi resiko bencana alam.
Sumber : BBC