Pernahkah Anda merasa tergoda untuk mengambil jalan pintas demi mencapai sesuatu yang besar? Jika iya, Anda tidak sendirian.
Dalam salah satu adegan "Squid Game" musim kedua, ada ilustrasi menarik tentang pilihan hidup. Tokoh The Salesman menawarkan dua opsi kepada para tunawisma: roti untuk memenuhi kebutuhan mereka saat itu atau tiket lotre dengan janji kekayaan instan. Apa yang terjadi?
Sebagian besar memilih tiket lotre, bahkan ketika mereka kelaparan. Akhirnya, mereka tidak mendapatkan apa-apa, sementara roti yang bisa menyelamatkan mereka malah diinjak-injak oleh The Salesman.
Bukankah ini mirip dengan apa yang sering kita lakukan? Kita sering mengabaikan kebutuhan nyata demi mengejar mimpi-mimpi kosong. Lalu, bagaimana kita bisa menghindari jebakan ini?
Kisah tadi mungkin fiksi, tetapi realitasnya tidak jauh berbeda. Banyak orang terjebak dalam lotre, judi, atau investasi bodong dengan janji cepat kaya. Mereka rela mengorbankan kebutuhan dasar demi mengejar mimpi instan. Namun, apa hasilnya? Bukan kebahagiaan, melainkan kemiskinan, utang, bahkan masalah kesehatan mental.
BACA JUGA: 4 Pesan Moral Squid Game yang Tidak Kamu Pikirkan Sebelumnya
Mengapa ini terjadi? Karena kita sering lupa mengendalikan diri. Kita terjebak dalam keinginan untuk mendapatkan segalanya dengan cepat, tanpa memikirkan risiko atau konsekuensi jangka panjang.
Tahukah Anda bahwa Alkitab sudah sejak lama memperingatkan bahaya keserakahan? Dalam 1 Timotius 6:9-10, tertulis: "Tetapi mereka yang ingin kaya terjatuh ke dalam pencobaan, ke dalam jerat, dan ke dalam berbagai-bagai nafsu yang hampa dan yang mencelakakan, yang menenggelamkan manusia ke dalam keruntuhan dan kebinasaan. Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang."
Ayat ini jelas sekali menegaskan bahwa cinta uang, bukan uang itu sendiri, yang merupakan sumber masalah.Sering kali, keserakahan membuat kita buta terhadap apa yang benar-benar penting. Kita terobsesi pada hasil instan, padahal Tuhan ingin kita berjalan dalam proses yang membangun.
Pernahkah Anda berpikir, mengapa penguasaan diri itu penting?
Dalam Galatia 5:22-23, penguasaan diri disebut sebagai salah satu buah Roh. Ini adalah kualitas yang Tuhan ingin kita miliki. Tapi bagaimana caranya? Penguasaan diri bukan datang dengan sendirinya, melainkan harus dilatih.
Kita perlu belajar berkata "tidak" pada hal-hal yang menggoda tetapi tidak penting, dan "ya" pada prioritas yang benar.
Sebagai contoh, daripada menghabiskan uang untuk lotre atau judi, mengapa tidak menyisihkannya untuk menabung?
Daripada bermimpi mendapatkan kekayaan instan, mengapa tidak berinvestasi pada hal-hal yang pasti dan bertumbuh perlahan? Ingat, kerja keras selalu membuahkan hasil.
Mengapa begitu banyak orang terjebak dalam mentalitas "ingin cepat kaya"?
Karena semuanya menawarkan harapan. Dalam dunia yang penuh ketidakpastian, kita mudah tergoda untuk mencari jalan pintas. Namun, seperti yang kita lihat dalam "Squid Game", harapan yang salah arah hanya membawa kekecewaan.
Amsal 21:5 memberikan nasihat bijak: "Rancangan orang rajin semata-mata mendatangkan kelimpahan, tetapi setiap orang yang tergesa-gesa hanya akan mengalami kekurangan." Pesan ini mengingatkan kita bahwa kesuksesan tidak pernah instan. Dibutuhkan waktu, kerja keras, dan perencanaan yang matang.
Jadi, bagaimana kita menempatkan prioritas yang benar?
Jawabannya ada di Matius 6:33: "Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu." Ketika kita menjadikan Tuhan sebagai pusat hidup, kita akan belajar mempercayai pemeliharaan-Nya.
Hidup kita tidak lagi dipenuhi kecemasan tentang kekayaan, melainkan damai sejahtera yang datang dari pengenalan akan Tuhan.
Kisah "Squid Game" tadi mengingatkan kita tentang pentingnya penguasaan diri dan prioritas. Kehidupan bukanlah tentang mengejar kekayaan instan, tetapi tentang hidup dengan bijak dan berakar pada kebenaran Tuhan.
Apakah Anda siap untuk berubah?
Mulailah hari ini. Kendalikan keinginan Anda, fokus pada apa yang benar-benar penting, dan percayalah, Tuhan akan memberkati langkah Anda.
Jangan biarkan godaan kekayaan instan mencuri sukacita sejati Anda. Anda bisa memulai perjalanan baru bersama Tuhan, dan itu adalah investasi terbaik dalam hidup Anda.
Jika Anda merasa tergoda untuk mengejar kekayaan instan atau terjebak dalam mentalitas "ingin cepat kaya", kami memahami perasaan Anda. Jika Anda merasa cemas atau bingung dalam menghadapi tantangan tersebut, jangan ragu untuk menghubungi Layanan Doa dan Konseling CBN.
Tim kami siap mendengarkan, berdoa bersama Anda, dan memberikan dukungan dalam langkah-langkah menuju perubahan yang lebih baik. Hubungi kami sekarang dengan klik tombol di bawah ini:
Hubungi kami sekarang, alami kasih dan pertolongan Tuhan yang tak terbatas!
Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti