Tahun baru sering menjadi momen refleksi dan harapan bagi banyak orang.
Alkitab mencatat, Bangsa Israel memiliki tradisi unik untuk menyambut tahun baru yang sarat makna rohani.
Bagaimana Bangsa Israel memandang tahun baru dan apa yang bisa kita pelajari dari tradisi tersebut?
Dalam tradisi Yahudi, ada dua cara pandang mengenai awal tahun, yakni kalender religius dan kalender sipil.
Kalender Religius
Kalender religius dimulai pada bulan Nisan, sesuai dengan Keluaran 12:2.
Tuhan menetapkan bulan ini sebagai awal tahun ketika bangsa Israel mempersiapkan Paskah sebelum pembebasan dari Mesir.
Nisan, yang jatuh di musim semi, melambangkan pembaruan dan kebebasan.
Kalender Sipil
Sebaliknya, kalender sipil dimulai pada bulan Tisrei, yang dirayakan melalui perayaan Rosh Hashanah atau “Kepala Tahun.”
Bulan ini biasanya jatuh pada September atau Oktober. Rosh Hashanah adalah waktu untuk refleksi, pengakuan dosa, dan rekonsiliasi kepada Tuhan.
BACA JUGA: Doa Memulai Awal Tahun 2025 dengan Berkat Tahun Baru
Bulan Elul, yang mendahului Rosh Hashanah, dianggap sebagai waktu penting untuk introspeksi.
Dalam bulan ini, bangsa Israel merenungkan hidup mereka, bertobat, dan memperbaiki hubungan dengan sesama.
Mazmur 139:23-24 sering menjadi doa dalam persiapan spiritual mereka, “Selidikilah aku, ya Allah, dan kenallah hatiku, ujilah aku dan kenallah pikiranku; lihatlah, apakah jalanku serong, dan tuntunlah aku di jalan yang kekal.”
Tradisi puasa dan doa juga muncul menjelang Yom Kippur (Hari Perdamaian) yang dilakukan sepuluh hari setelah Rosh Hashanah.
Ini adalah waktu yang digunakan untuk memperbaiki hubungan sesama dan dengan Tuhan, serta memulai tahun baru dengan hati yang bersih.
Makna Perayaan Rosh Hashanah →
Rosh Hashanah adalah perayaan tahun baru yang dipenuhi dengan makna simbolis.
Menurut tradisi Yahudi, Roh Hashanah merupakan waktu dimana Tuhan menilai setiap individu, menuliskan nasib mereka untuk tahun baru dalam kehidupan dan memberikan kesempatan untuk bertobat sebelum Yom Kippur, hari paling suci dalam kalender Yahudi.
Ada beberapa elemen penting dalam perayaan ini:
1. Peniupan Shofar
Sebagai pengingat untuk introspeksi dan pertobatan, shofar (serunai tanduk domba) ditiup sesuai dengan Bilangan 29:1.
2. Makan Malam Simbolis
Hidangan seperti apel yang dicelupkan ke dalam madu melambangkan harapan akan tahun baru yang manis.
3. Tashlich
Taslich adalah tradisi melemparkan dosa ke dalam air yang sering dilakukan di sungai atau danau (Mikha 7:19)
“Engkau akan melemparkan segala dosa kami ke dalam tubir-tubir laut.”
Tradisi ini bukan sekadar ritual, tetapi sebuah pengingat untuk meninggalkan masa lalu dan memulai tahun baru dengan hati yang bersih.
BACA JUGA: 12 Ayat Alkitab Tahun Baru Terbaik untuk Menyambut 2025 yang Penuh Berkat
Sebagai orang percaya, tradisi menyambut tahun baru orang yahudi mengajarkan kita banyak pelajaran spiritual.
Seperti refleksi untuk merenungkan perjalan hidup dengan meminta Tuhan menyelidiki hati kita serta memulai tahun baru dengan tekad yang diperbaharui untuk hidup lebih dekat dengan Tuhan.
Namun, ada satu tradisi yang sangat menarik dan penuh makna, yang mungkin belum banyak diketahui.
Penasaran bagaimana detailnya dan apa yang bisa kita pelajari dari tradisi ini untuk kehidupan rohani kita?
Saksikan penjelasan lengkapnya di channel YouTube Jawaban Channel berikut ini:
Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak fakta Alkitab menarik lainnya, saksikan konten lengkapnya di YouTube Jawaban Channel.
Sumber : YouTube Jawaban Channel