Tahukah Anda bahwa tradisi membuat resolusi tahun baru sudah berusia lebih dari 4000 tahun? Tradisi ini bermula dari budaya Babilonia kuno sekitar tahun 2000 Sebelum Masehi.
Pada masa itu, bangsa Babilonia merayakan festival Akitu selama 12 hari sebagai bentuk penghormatan kepada dewa-dewa mereka.
Dalam perayaan tersebut, mereka membuat janji kepada dewa untuk memperbaiki perilaku dan melunasi hutang.
Mereka percaya bahwa janji-janji ini akan membawa keberuntungan dan keberhasilan di tahun yang baru.
Tradisi ini kemudian diadopsi oleh bangsa Romawi. Ketika Kaisar Julius Caesar menetapkan 1 Januari sebagai awal tahun baru pada tahun 46 Sebelum Masehi, masyarakat Romawi juga mulai membuat resolusi.
Janji-janji tersebut mereka persembahkan kepada Dewa Janus, dewa permulaan dan pintu. Patung Dewa Janus yang memiliki dua wajah dianggap simbolis untuk melihat ke masa lalu sekaligus menatap masa depan.
Janji-janji kepada Janus biasanya terkait dengan refleksi diri dan niat untuk memperbaiki kehidupan di tahun mendatang.
Ketika Kekaisaran Romawi mengadopsi Kekristenan sebagai agama negara, gereja mulai menyelaraskan banyak budaya dan tradisi masyarakat dengan nilai-nilai iman Kristen.
Salah satu yang diadaptasi adalah kebiasaan membuat resolusi. Namun, gereja memberikan fokus baru pada praktik ini, mengubahnya dari sekadar janji duniawi menjadi tindakan yang lebih rohani.
Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti