Anak Banyak Tanya? Jangan Lelah, Ini Kuncinya!
Sumber: Canva.com

Relationship / 28 November 2024

Kalangan Sendiri

Anak Banyak Tanya? Jangan Lelah, Ini Kuncinya!

Aprita L Ekanaru Official Writer
781

"Mama, kenapa langit biru?"

"Papa, Tuhan bisa marah nggak?"

"Kenapa burung bisa terbang, tapi aku nggak?"

Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin terdengar sederhana, tetapi ketika meluncur dari mulut kecil si buah hati, tidak jarang kita terdiam, menghela napas panjang, lalu mencoba menyusun jawaban yang masuk akal untuk mereka.

Sebagai orang tua, kita pasti pernah merasa lelah menjawab pertanyaan demi pertanyaan yang tak kunjung berhenti. Namun, apakah lelah ini membuat kita lupa bahwa rasa ingin tahu mereka adalah anugerah?

Mari kita renungkan sejenak. Bukankah Yesus sendiri berkata dalam Matius 18:3“Sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga”?

Anak-anak, dengan segala pertanyaannya, sedang belajar memahami dunia dan mengenal Allah melalui kita.

 

Mengapa Anak Banyak Bertanya?


Anak-anak adalah makhluk kecil yang penuh rasa ingin tahu. Dalam psikologi perkembangan, anak usia 2–7 tahun berada pada tahap preoperational menurut teori Jean Piaget.

Mereka belajar melalui eksplorasi, imajinasi, dan tentu saja, bertanya. Dalam Alkitab, Tuhan juga mengajarkan kita untuk memiliki hati seperti anak kecil yang penuh rasa ingin tahu dan rendah hati (Matius 18:3). Jadi, ketika si kecil bertanya, itu adalah tanda bahwa ia sedang tumbuh bukan hanya fisik, tetapi juga pikiran dan jiwanya.

Lalu, bagaimana sebaiknya kita menyikapi rasa ingin tahu mereka, terutama ketika kita mulai merasa kehabisan energi?

1. Jangan Anggap Sepele, Jadikan Waktu Ini Berharga

Pertanyaan sederhana seperti “Kenapa bunga ini warna-warni?” sebenarnya adalah undangan untuk menjalin kedekatan dengan anak. Sebagai orang tua Kristen, kita memiliki tanggung jawab besar: menjadi teladan kasih Allah bagi mereka.

Ketika kita meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan mereka dengan sabar, kita sedang menunjukkan bahwa mereka penting dan bahwa Allah juga peduli pada hal-hal kecil dalam hidup ini.

Cobalah untuk memanfaatkan momen ini sebagai waktu berbagi nilai-nilai Kristiani. Misalnya, ketika anak bertanya tentang alam, Anda bisa menjawab, “Tuhan yang menciptakan semua ini, Nak. Dia begitu baik dan menciptakan dunia ini untuk kita nikmati.” Dengan begitu, Anda tidak hanya memberikan jawaban ilmiah tetapi juga menanamkan iman.

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA>>

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
123Tampilkan Semua

Ikuti Kami