Menyembuhkan Luka dengan Cara Mengakui Kesalahan
Sumber: Jawaban.com

Family / 20 November 2024

Kalangan Sendiri

Menyembuhkan Luka dengan Cara Mengakui Kesalahan

Lidya Dwi Apriliani Official Writer
100

Pertengkaran yang sering terjadi antara orangtua tidak hanya merusak hubungan mereka, tetapi juga memengaruhi cara mereka mendidik dan mengasuh anak-anak. Dampak dari konflik tersebut bisa terasa dalam kehidupan sehari-hari, bahkan tanpa disadari oleh orangtua itu sendiri. Hal ini, misalnya, yang dialami oleh Ibu Meriati.

Ibu Meriati adalah seorang ibu rumah tangga berusia 41 tahun yang kerap kali melampiaskan amarahnya pada anak-anaknya, terutama pada anak sulungnya. Kemarahan ini ternyata dipicu oleh kondisi rumah tangganya yang tidak harmonis, di mana suaminya memiliki kebiasaan buruk seperti mabuk dan merokok, yang sering kali berujung pada pertengkaran hebat.

Tidak hanya sering memukul, Ibu Meriati juga sering membanding-bandingkan anak sulungnya dengan anak-anak tetangga yang dianggap lebih baik. Tanpa disadari, anak sulungnya merasa tidak dihargai dan sempat berpikir bahwa dirinya bukan bagian dari keluarga tersebut.

Akibatnya, Lestari, anak sulungnya, merasa marah dan menyimpan dendam terhadap ibunya. Bahkan, ada kalimat yang terlontar dari mulutnya, "Apa yang saya rasakan, ibu juga harus rasakan."

BACA JUGA : Pembelajaran Ini Membantu Lamniar untuk Memutus Rantai Trauma Masa Kecilnya

Segalanya berubah setelah Ibu Meriati mengikuti program The Parenting Project di GSPDI Kasih Karunia Petapahan. Melalui modul pertama, ia belajar tentang pentingnya peran orang tua sebagai teladan. Ibu Meriati baru menyadari bahwa rasa marah yang ia lontarkan pada anak-anaknya merupakan pelampiasan atas perasaan yang ia simpan. Ia juga menyadari bahwa perilakunya selama ini sangat memengaruhi perkembangan anak-anaknya.

Momen paling mengharukan terjadi saat sesi diskusi kelompok, ketika Ibu Meriati berani mengakui kesalahannya di hadapan Lestari, gembala sidang, dan jemaat. Di mana momen ini jadi membuka lembaran baru bagi hubungan Ibu Meriati dan Lestari, yang kini menjadi lebih baik.

Setelah peristiwa tersebut, suasana dalam keluarga Ibu Meriati berubah drastis. Kemarahan digantikan dengan kasih sayang, dan komunikasi menjadi lebih terbuka. Lestari, yang sebelumnya terluka, kini mulai merasakan perhatian dan cinta dari ibunya. Program The Parenting Project menjadi pintu menuju pemulihan yang nyata bagi hubungan antara ibu dan anak ini.

Ibu Meriati sudah mau mengubah pola asuh demi masa depan anaknya, sekarang giliran Anda mengambil tindakan untuk memperbaiki masa depan generasi dengan menonton video berikut ini! 

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami