Mengapa Yesus Lahir di Kandang Domba?
Sumber: Jawaban.com

Kata Alkitab / 15 November 2024

Kalangan Sendiri

Mengapa Yesus Lahir di Kandang Domba?

Puji Astuti Official Writer
2863

Bayangkan malam yang sunyi di Bethlehem, di sebuah kota kecil yang nyaris luput dari perhatian dunia. Langit bertabur bintang, tetapi di sebuah tempat yang gelap, seorang ibu muda bernama Maria sedang bersiap melahirkan. Tidak ada kamar khusus, tidak ada kasur empuk, hanya sebuah kandang domba yang sederhana.  

Maria dan Yusuf, suaminya, baru saja menempuh perjalanan panjang dari Nazaret. Mereka kelelahan, mungkin masih kebingungan dengan apa yang sedang Tuhan kerjakan melalui mereka. Namun, di tengah situasi itu, bayi Yesus, Sang Mesias, lahir. Ia tidak ditempatkan dalam buaian berlapis emas, tetapi dalam palungan—tempat makanan bagi ternak.  

Kisah ini menyentuh hati, tetapi juga mengandung pesan teologis yang dalam. Mengapa  Raja di atas segala raja memilih kandang domba sebagai tempat kelahiran-Nya? 

Allah yang Menyatakan Kerendahan Hati-Nya 

Kandang domba mengingatkan kita bahwa Yesus tidak datang dengan kemegahan duniawi. Dia bisa saja lahir di istana Herodes atau dalam rumah megah seorang pemimpin agama Yahudi. Tetapi, Allah memilih tempat yang sebaliknya: sederhana, tidak mencolok, bahkan mungkin tidak layak menurut standar manusia.  

Ini menunjukkan sifat Allah yang unik. Dia adalah Allah yang tinggi dan mulia, tetapi memilih merendahkan diri-Nya. Rasul Paulus mengungkapkan ini dengan indah dalam Filipi 2:6-7, “Sekalipun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai sesuatu yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba.”  

Yesus lahir di kandang domba untuk menjangkau semua manusia, termasuk orang-orang kecil, mereka yang terlupakan oleh dunia. Ini adalah pesan bahwa tidak ada satu pun tempat terlalu hina bagi kehadiran Allah. Bahkan, tempat seperti kandang domba bisa menjadi saksi keajaiban kasih-Nya. 

BACA JUGA: Fakta Menarik Film Mary yang Libatkan Pemuka Lintas Agama, Segera Tayang di Netflix!

Gembala yang Mengasihi Domba-Nya 

Kandang domba juga memberikan simbolisme mendalam tentang peran Yesus sebagai Gembala yang Baik. Domba-domba adalah binatang yang bergantung sepenuhnya pada gembala mereka. Mereka mudah tersesat, rentan, dan membutuhkan perlindungan. Dalam kelahiran-Nya di tengah-tengah domba, kita melihat gambaran Yesus sebagai Raja yang bukan datang untuk dilayani, tetapi untuk melayani (Markus 10:45). 

Dia adalah Gembala yang rela meninggalkan sembilan puluh sembilan domba untuk mencari satu yang hilang (Lukas 15:4-7). Dan di dalam kandang domba itu, Yesus memulai perjalanan-Nya untuk menjadi korban penebusan, sebagaimana domba yang  dipersembahkan sebagai korban dalam ibadah Yahudi.  

Yohanes Pembaptis menyebut-Nya “Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia” (Yohanes 1:29). Kandang domba adalah pengingat bahwa Dia lahir untuk mati, agar umat-Nya bisa hidup. 

Pesan Bagi Mereka yang Terabaikan 

Kehadiran para gembala pada malam kelahiran Yesus memperkuat pesan ini. Gembala pada zaman itu bukanlah kelompok yang dihormati. Mereka sering dipandang rendah, dianggap tidak penting dalam struktur sosial masyarakat Yahudi. Namun, Allah memilih mereka sebagai saksi pertama kelahiran Yesus. Mereka yang dianggap remeh oleh dunia diundang untuk menyaksikan kelahiran Raja segala raja. 

Narasi ini berbicara langsung kepada kita. Mungkin Anda merasa tidak layak, terabaikan, atau terlalu kecil untuk diperhatikan Allah. Tetapi Yesus lahir di kandang domba untuk memberitahu kita bahwa tidak ada seorang pun yang terlalu kecil di mata-Nya. Kehadiran-Nya dalam kesederhanaan itu menunjukkan bahwa kasih Allah melampaui semua batas, menyentuh semua hati yang terbuka kepada-Nya. 

Kesederhanaan yang Menunjukkan Kemuliaan 

Di balik kesederhanaan kandang domba itu, kemuliaan Allah bersinar dengan luar biasa. Para malaikat memenuhi langit, menyanyikan, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya” (Lukas 2:14). Kelahiran ini adalah peristiwa terbesar dalam sejarah, tetapi Allah mengungkapkannya dengan cara yang rendah hati. 

Allah tidak perlu menggunakan kemegahan duniawi untuk menunjukkan kuasa-Nya. Sebaliknya, Dia memilih cara yang tampaknya biasa untuk memberitahu dunia bahwa kemuliaan-Nya tidak bisa diukur dengan standar manusia. Bahkan dalam kesederhanaan, Allah mengerjakan rencana keselamatan yang kekal. 

BACA JUGA: 

Apa Makna Pohon Natal?

7 Pesan Dari Tema Natal PGI 2024, Marilah Sekarang Kita Pergi Ke Betlehem

Kandang Domba dan Hati Kita 

Kandang domba mengajarkan kita bahwa Allah tidak mencari kemegahan duniawi, tetapi hati yang terbuka bagi-Nya. Dalam semua kekacauan dan ketidaksempurnaan hidup, Dia hadir, membawa damai, harapan, dan hidup yang baru. 

Malam itu di Bethlehem, Allah memberikan pesan yang sederhana namun kuat: kemuliaan-Nya tidak terikat pada tempat atau situasi. Dia datang kepada kita apa adanya, agar kita juga bisa datang kepada-Nya tanpa rasa takut atau ragu. 

Saat kita merenungkan kelahiran Yesus di kandang domba, mari kita undang Dia untuk tinggal di hati kita—tempat yang mungkin penuh kekacauan, tetapi juga bisa menjadi saksi keajaiban kasih-Nya yang memulihkan. Sebab, seperti kandang domba itu, hati yang sederhana pun bisa menjadi tempat di mana Raja segala raja tinggal. 

Dengan semangat Natal dan meneladani kasih Yesus bagi umat manusia, mari dukung pelayanan CBN Indonesia untuk menjangkau dan membawa kabar baik kepada mereka yang membutuhkan, khususnya masyarakat di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) serta mereka yang hidup dalam keterbatasan. KLIK DISINI UNTUK DONASI SEKARANG, dan jadi bagian dari jawaban bagi mereka yang membutuhkan pertolongan dan kasih Tuhan.

Sumber : Jawaban.com | Puji Astuti
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami