Saat pernikahan baru dimulai, banyak pasangan yang mengumpulkan tips dan nasihat dari berbagai sumber buku, seminar, atau mentor berpengalaman. Namun, setelah menjalani pernikahan puluhan tahun, banyak yang mulai menyadari bahwa satu hal yang paling menguatkan hubungan suami istri adalah rasa syukur.
Selain menjaga pertumbuhan rohani pribadi dan berdoa bersama, kebiasaan mengungkapkan rasa syukur memiliki dampak yang luar biasa dalam membangun ikatan yang lebih hangat dan kuat.
Berikut 4 kebiasaan tentang rasa bersyukur yang dapat menguatkan pernikahan Anda:
1. Rasa Bersyukur sebagai Peperangan Rohani
Pernikahan adalah institusi yang diciptakan oleh Tuhan, dan karenanya, sering menjadi sasaran serangan dari musuh. Dalam Alkitab, kita diingatkan bahwa peperangan kita bukanlah melawan darah dan daging, melainkan melawan kekuatan rohani jahat (Efesus 6:12). Rasa syukur dan pujian kepada Tuhan dalam pernikahan adalah cara kita mengakui bahwa kita bergantung kepada-Nya untuk melindungi dan memberkati hubungan ini.
Seperti dalam Perjanjian Lama, di mana tentara mengutus tim pujian sebelum berperang, kita pun diajak untuk menempatkan pujian di garis depan pernikahan kita. Dengan bersyukur, kita mempersiapkan hati kita untuk menghadapi setiap tantangan dengan kekuatan dari Tuhan.
2. Rasa Bersyukur Menghadirkan Kasih Karunia
Kata "kasih karunia" dalam bahasa Yunani, charis, memiliki hubungan erat dengan kata "rasa syukur". Ketika kita mengungkapkan rasa terima kasih kepada pasangan kita, kita menciptakan ruang untuk kasih karunia bekerja di dalam hubungan. Kasih karunia ini memungkinkan kita untuk lebih sabar dan penuh pengertian dalam menghadapi kekurangan satu sama lain.
Sebagai contoh, ketika suami saya mengucapkan terima kasih atas kesabaran saya di saat sulit, itu memberikan semangat baru dalam pernikahan kami. Rasa syukur membuka pintu bagi kasih karunia, yang membantu kita tetap kuat menghadapi tantangan bersama.
3. Rasa Bersyukur Menyesuaikan Hati dengan Kehendak Tuhan
Dalam 1 Tesalonika 5:18, kita diingatkan untuk "mengucap syukur dalam segala hal". Sikap bersyukur adalah kondisi hati yang benar di hadapan Tuhan, terutama dalam pernikahan. Ketika kita memilih untuk bersyukur, bahkan di tengah kesulitan, kita mengundang kehadiran Tuhan dalam hubungan kita.
Mazmur 22:3 mengatakan bahwa Tuhan hadir di tengah puji-pujian umat-Nya. Ketika kita menghadapi masa-masa sulit, justru saat itulah kita paling membutuhkan kehadiran Tuhan dalam pernikahan kita. Rasa syukur menjadi kunci untuk membuka pintu hadirat-Nya.
4. Rasa Bersyukur Mengusir Gerutu
Gerutu sering kali menjadi racun yang merusak keharmonisan pernikahan. Namun, ketika kita membiasakan diri untuk bersyukur, gerutu akan tersingkir. Tidak mungkin menggerutu dan memuji Tuhan dalam satu waktu yang sama. Fokuskan pikiran pada hal-hal yang baik, seperti yang disarankan dalam Filipi 4:8.
Dengan memilih untuk bersyukur atas apa yang baik dalam pernikahan, kita mengalihkan perhatian dari kekurangan dan mulai melihat banyaknya berkat yang Tuhan sediakan.
Mari kita mulai mengungkapkan rasa syukur dalam pernikahan kita, agar hubungan yang kita bangun semakin dipenuhi dengan kasih, kesabaran, dan kekuatan dari Tuhan.
Jika Anda dan pasangan Anda sedang menghadapi tantangan dalam hubungan atau memiliki pertanyaan seputar pernikahan, kami mengundang Anda untuk menghubungi Layanan Doa dan Konseling CBN dengan KLIK DI SINI. Kami siap dengan senang hati memberikan bantuan dan dukungan untuk Anda.
Sumber : Jawaban.com