Nita Si Pemarah Sudah Bisa Menggunakan Anggota Tubuhnya dengan Baik.
Sumber: dok.pribadi Jawaban.com

Family / 14 October 2024

Kalangan Sendiri

Nita Si Pemarah Sudah Bisa Menggunakan Anggota Tubuhnya dengan Baik.

Lidya Dwi Apriliani Official Writer
1247

Anita Neolaka, anak perempuan berusia 12 tahun yang tinggal di Eonfetnai, tak pernah membayangkan bahwa dirinya akan berubah lewat sebuah pelajaran sederhana.  

Sebagai anak sulung dari tiga bersaudara, Anita atau yang akrab disapa Nita merasa dirinya punya tanggung jawab besar di rumah. Namun, tanggung jawab itu seringkali ia salah artikan sebagai sebuah kuasa.  

Ketika ibunya pergi bekerja, Nita menjadi "bos kecil" di rumah, memerintah adik-adiknya melakukan semua pekerjaan rumah. Dan jika perintahnya tak dituruti, ia akan marah besar. Bahkan tanpa ragu ia memukul dan menendang adik-adiknya, seolah itu cara untuk menegaskan kalau ia berkuasa saat itu. 

BACA JUGA : Jatuh Sakit Karena Kecewa, Ricky Menemukkan Jawabannya di Sanggar Belajar

Hari-hari berjalan seperti itu hingga satu kesempatan mengubah pandangan Nita. Ia mengikuti kegiatan sanggar belajar School of Life (SOL) di GMIT Betel Tumu. Ia bisa mengikuti pelajaran di sanggar belajar dengan baik.  

Salah satu pelajaran yang menarik hatinya dari kurikulum School of Life, yaitu “Tubuhku Diciptakan Allah” dengan sub tema Mengenal Fungsi Bagian Tubuh. Materi itu mengajarkan tentang bagaimana menggunakan tubuh dengan bijak.  

Tutor School of Life di sana tak sekadar mengajarkan teori, tetapi juga mengingatkan anak-anak untuk merenungkan makna dari setiap perbuatan mereka. Kata-kata tutor mengingatkan Nita, bahwa tangan bukan untuk menyakiti, tapi untuk membantu dan memuji Tuhan. 

BACA JUGA : Perjalanan Vandi Kristian, Anak 7 Tahun yang Menemukan Impiannya Lewat SOL

Seketika Nita merasa bersalah. Ia teringat pada setiap pukulan dan omelan yang ia lontarkan kepada adik-adiknya. Saat itu, ia sadar bahwa sebagai kakak, seharusnya ia melindungi dan menyayangi adiknya, bukan melukai. 

Perlahan tapi pasti, Nita mulai berubah. Ia menghentikan kebiasaannya marah-marah dan berubah menjadi anak yang lebih lembut. Setiap kali adik-adiknya melakukan kesalahan, Nita tak lagi berteriak. Sebaliknya, ia mengingatkan mereka dengan pelan dan mengajari cara yang benar. Bahkan ketika adiknya tidak mau membantu pekerjaan rumah, ia akan melakukannya sendiri.  

Perubahan sikap Nita membawa suasana baru di rumah. Tak ada lagi suara gaduh penuh amarah. Ia juga semakin dikenal di kalangan teman-temannya di SOL sebagai anak yang sopan dan selalu mengucapkan terima kasih setiap kali menerima bantuan atau makanan. Bahkan, tutor di School of Life sering memuji perubahan positifnya. 

Orang tua Nita pun sangat bersyukur melihat perubahan ini. Mereka tak lagi khawatir  meninggalkan rumah untuk bekerja dan percaya pada tanggung jawab Nita.  

Bagi Nita, sanggar belajar bukan sekadar tempat belajar, melainkan titik awal perjalanan untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Kini, Nita tumbuh menjadi sosok teladan bagi adik-adiknya.  

Saat ini CBN sudah melayani 4.003 anak lewat Sanggar Belajar Anak School of Life (SoL) di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal yang memerlukan akses pendidikan bagi mereka. Ayo, ambil bagian untuk menjadi berkat bagi mereka! 

 

DUKUNG PEMURIDAN ANAK 

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami