Ketika Kaila Belajar Mengampuni Liona Lewat Kasih Yesus
Sumber: dok.pribadi Jawaban.com

Family / 2 October 2024

Kalangan Sendiri

Ketika Kaila Belajar Mengampuni Liona Lewat Kasih Yesus

Lidya Dwi Apriliani Official Writer
726

Qhila Zahra Juwada, yang akrab dipanggil Kaila, adalah seorang anak berusia 10 tahun yang duduk di kelas 4 SDN 10 Ngabang. Sebagai anak bungsu dari dua bersaudara, Kaila dikenal sebagai anak yang mudah bergaul baik di sekolah maupun di lingkungan tempat tinggalnya. Dia juga rajin mengikuti sekolah minggu di GPIBI Logos Ngabang dan sering mengajak teman-temannya untuk ikut sekolah minggu. 

Namun dibalik sifatnya yang mudah bergaul, ada satu teman yang tidak ingin Kaila ajak berteman. Teman itu bernama Liona, salah satu teman sekolahnya yang membuat Kaila sangat marah.  

Liona sering mengganggu Kaila, seperti mengambil polpen yang sedang ia pakai dan mencoret-coret buku tulisnya. Tindakan ini membuat Kaila marah dan memutuskan untuk tidak lagi berteman dengan Liona. 

BACA JUGA : Anak Ini Bagikan Rahasia Keberaniannya Menghadapi Pembullynya – Berta Yuniar

Suatu hari, saat datang ke sekolah minggu, Kaila menyaksikan kisah alkitab dari kurikulum Superbook tentang "Kasih Terbesar”. Kisah ini mengisahkan tentang penyaliban Yesus. 

Dalam cerita tersebut, Yesus, meskipun disakiti dan disalibkan, berkata, “Bapa, ampunilah mereka,” menunjukkan sikap pengampunan yang luar biasa. Kaila terharu melihat kisah tersebut.  

Pengampunan yang dilakukan oleh Tuhan Yesus sangat menginspirasi Kaila, secara perlahan ia diajak untuk mau mengampuni teman-temannya. Saat itu Kaila ingin mengampuni Liona. 

BACA JUGA : Iman Guru Sekolah Minggu Ini Dikuatkan Lewat Proses Mengajar Anak Sekolah Minggu

Dengan tenang, Kaila berdoa dan meminta kekuatan untuk bisa memaafkan temannya itu. Dia belajar bahwa mengampuni adalah bagian dari kasih yang Yesus ajarkan. 

Setelah mendoakan hal itu, Kaila memutuskan untuk tidak lagi menyimpan rasa marah terhadap Liona. Ia bertekad untuk kembali berteman dengan Liona dan melupakan kejadian-kejadian yang pernah membuatnya kecewa. Dengan hati yang lebih lapang, Kaila merasa damai dan bersyukur karena telah belajar tentang kekuatan pengampunan dari kisah penyaliban Yesus. 

Tindakan pengampunan Kaila terlihat nyata ketika ia yang pertama kali mengajak Liona untuk bermain. Kisah ini mengajarkan Kaila bahwa kasih sejati adalah ketika kita mampu mengampuni, seperti yang Yesus lakukan di atas kayu salib. Kaila pun berjanji untuk terus menjalankan ajaran ini dalam kehidupannya sehari-hari. 

Beri dukungan Anda pada pemuridan Superbook yang dilakukan oleh CBN dalam menyampaikan injil kepada anak-anak dengan cara yang lebih sesuai dengan kehidupan mereka. Klik tombol di bawah ini dan jadilah berkat bagi mereka! 

 

DUKUNG PEMURIDAN ANAK

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
1

Ikuti Kami