Gracia Billy Mambrasar, putra asli Papua, telah mencatatkan prestasi luar biasa. Lahir dari keluarga sederhana, dengan ibunya yang bekerja sebagai penjual kue dan ayahnya seorang guru honorer, Billy berhasil menembus batas yang tak terbayangkan. Setelah menyelesaikan pendidikan S2 di Australia dan hampir menuntaskan studi di Oxford, ia juga akan melanjutkan studi S3 di Harvard University.
Namun, salah satu pencapaian yang paling membanggakan bagi Billy bukan hanya pendidikan formalnya, melainkan peran barunya sebagai Staf Khusus Presiden Indonesia. Menjadi staf khusus tentu bukan sesuatu yang direncanakan oleh Billy. Ia tidak pernah membayangkan akan berada di posisi itu, terlebih mengingat latar belakangnya yang jauh dari dunia politik dan birokrasi.
Billy menjelaskan bahwa dari 62 juta pemuda di Indonesia, Presiden Joko Widodo secara langsung memilihnya untuk menjadi salah satu dari staf khusus. Menurutnya, hal ini adalah takdir Tuhan yang tidak bisa direncanakan. Baginya, tugas ini adalah bagian dari misi pelayanan yang selalu ia jalani dalam hidupnya. “Saya tidak pernah mendesain untuk menjadi staf khusus, yang saya lakukan adalah memberikan yang terbaik dalam apa pun yang saya kerjakan, dan Tuhan yang menentukan jalannya,” ujarnya.
Billy kini memanfaatkan posisinya untuk memajukan pendidikan dan kewirausahaan di Papua, sambil terus berkontribusi di yayasan sosial yang ia dirikan, Kitong Bisa.
Bagaimana kisah perjalanan Billy dari pasar tradisional hingga ke Istana Presiden? Simak cerita selengkapnya dalam video di bawah ini!