Kristen Progresif sempat menjadi topik hangat beberapa waktu lalu lantaran menafsirkan ulang Alkitab dan menjual ajaran ini dengan dikemas secara modern agar diterima oleh masyarakat luas.
Kristen progresif mengajarkan tentang toleransi, keadilan sosial, hingga keberagaman. Tapi kenapa sekarang fenomena Kristen progresif ini menghilang begitu saja?
Pdt. Dr. Ir. Wignyo Tanto mengatakan bahwa sebenarnya fenomena ini bukanlah hal baru.
Dalam sejarah gereja, kita pernah mengenal istilah Kristen Liberal. Konsep utamanya pun sama, yaitu mereka menganggap Alkitab itu mudah, bukan sebagai firman Tuhan yang otoritatif.
Salah satu ajaran Kristen Progresif yang kontroversial adalah soal neraka. Pdt. Dr. Ir. Wignyo Tanto mengatakan, “Kristen Progresif mengatakan neraka itu tidak ada. Mereka bilang, ‘Tidak mungkin Tuhan yang Maha Kasih menciptakan neraka.’”
Ini adalah logika yang datang dari pemikiran mereka sendiri, bukan berdasarkan kebenaran Alkitab. Mereka juga sering mengabaikan otoritas Alkitab dan menganggapnya bisa salah atau hanya simbolis.
Yang paling mengkhawatirkan dari ajaran ini adalah mereka tidak mengakui Yesus sebagai satu-satunya jalan keselamatan. Padahal, jelas-jelas dalam iman Kristen, pengorbanan Yesus di kayu salib adalah dasar keselamatan kita.
Sekarang, mungkin Kristen Progresif sudah tidak seviral dulu, tapi bukan berarti ajaran seperti ini tidak akan muncul lagi dengan kemasan yang berbeda. Lalu, apa yang harus kita lakukan?
Pdt. Dr. Ir. Wignyo Tanto, M.M, M.Th membicarakan ini lanjut bersama Andy Otniel dalam Cahaya Bagi Negeri Show yang bisa Anda saksikan melalui video berikut ini:
Sumber : YouTube Jawaban Channel