Lebih dari 1.000 Pelayan Anak Terlibat dalam Super Teacher di 20 Kota Indonesia
Sumber: Jawaban.com

Berita CBN / 24 September 2024

Kalangan Sendiri

Lebih dari 1.000 Pelayan Anak Terlibat dalam Super Teacher di 20 Kota Indonesia

Aprita L Ekanaru Official Writer
776

Bagaimana rasanya jika lebih dari seribu guru Sekolah Minggu berkumpul dan berbagi pengalaman di 20 kota berbeda di seluruh Indonesia? 

Inilah yang terjadi dalam kegiatan Super Teacher yang telah selesai diadakan di berbagai kota besar seperti Bali, Jakarta, Surabaya hingga daerah yang jauh dari jangkauan seperti Sumba dan Kotamobagu.

Dimulai pada 9 Agustus dan berakhir pada 16 September 2024, kegiatan ini menyatukan lebih dari 1.000 peserta yang terdiri dari guru Sekolah Minggu serta para pelayan anak dari seluruh penjuru negeri.

Tidak hanya menawarkan sesi-sesi inspiratif, Super Teacher juga meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta. Banyak dari mereka yang berbagi kesaksian setelah merasakan manfaat langsung dari berbagai pelatihan dan pembekalan yang diberikan selama kegiatan berlangsung. Super Teacher sukses menanamkan semangat baru dalam mendidik dan melayani anak-anak, menyebarkan harapan di setiap daerah yang menyelenggarakannya.

Berikut adalah Sebagian kesaksian-kesaksian yang dikatakan para peserta Super Teacher dari berbagai daerah, setelah mereka selesai mengikuti kegiatan Super Teacher:

Ibu Ari Yuniarti, Kepala Sekolah SD Kristen 1, Magelang.

"Saya diteguhkan di sesi 1, 2 dan 3 Super Teacher. Kondisi sekolah kami tidak punya apa-apa, sekolah yang dipercayakan pada saya semua berkekurangan. Tapi berkat boleh datang dari Superbook, dari pelayanan-pelayanan yang bahkan sebelumnya kami tidak pernah dengar sebelumnya. Tuhan sudah membukaan tingkap surga." 

Cellin Budiman dari Kotamobagu

"Saya masih tergolong Guru Sekolah Minggu baru dan paling muda. Namun dari sesi kedua tentang 'Mengenali diri sendiri dan orang lain', saya bisa mendapat pemahaman untuk belajar bagaimana menilai kepribadian lebih ke dalam diri sendiri, karena selama ini saya merasa diri yang paling benar. Sebagai orang yang masih banyak belajar melayani anak Sekolah Minggu, saya pun diingatkan agar dalam pelayanan sebagai pelayan anak tidak sembarangan bisa menilai anak-anak hanya dari luar atau covernya saja, tetapi bagaimana  sebagai pelayan anak dapat lebih memahami peran dan panggilan dalam pemuridan. Puji Tuhan dengan Super Teacher saya makin merasa harus lebih semangat dan sungguh-sungguh lagi untuk melayani Tuhan." 

Wininda Adroli Albane dari Kefa.

"Saya mengajar Sekolah Minggu sejak lulus SMA, kemudian berhenti setelah menikah dan kemudian di 2011 saya terpanggil untuk mengajar kembali. Jujur saya terkadang merasa minder karna dengan pendidikan saya yang cuma tamat SMA, apakah saya mampu untuk mengajarkan tentang Yesus secara baik kepada anak-anak dan saya termasuk orang introvert yang lebih suka menghabiskan waktu sendiri. Belum lagi dengan pengalaman hidup saya di masa lalu yang membuat saya semakin merasa tidak layak dan tidak pantas untuk melayani Tuhan. Banyak beban hidup yang akhirnya membuat saya terkadang ingin menyerah tapi ketika saya mendengarkan bagaimana cerita Daud di sesi pertama saya merasa begitu banyak kekuatan yang saya dapatkan. Saya seolah-olah hidup kembali dalam versi terbaik saya." 

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA >>

Maria Yuditha Dwi Hartanti, Surabaya.

"Saya terberkati di semua sesi, terutama saat ada video saat ada anak yang memenangkan orang tuanya, karena itu kerinduan kami juga. Lalu ada segenggam beras yang juga memberkati, karena kami sedang lakukan gerakan 5K (memgumpulkan uang 5000) untuk bangun gedung sekolah kami. Pada saat sesi doa, saya maju doakan anak-anak sekolah yang saya layani di sekolah rintisan yang sedang menunggu perijinan Kemenag. Puji Tuhan, tanggal 3 September, tepatnya 3 hari setelah saya mengikuti Super Teacher, doa kami dijawab dengan adanya SK dari Kementrian turun untuk sekolah kami. Benar-benar kami bisa menaklukan tempat kami untuk melayani anak-anak Tuhan, setelah 7 tahun lebih bergumul, sampai kami bisa melayani dengan ijin legal dari pemerintah. Sungguh Tuhan luar biasa! Jadi yang diberikan di setiap sesi memang sedang kami alami, seperti peneguhan Tuhan dalam pelayanan yang kami jalankan." 

Tri Sudi  Wahono, GPIBI Eklesia Pati.

"Saya terkesan dengan materi yang disampaikan oleh Pak Mark McClendon tentang mengatasi zona nyaman, ternyata selama ini saya masih berada di zona nyaman dalam pelayanan saya. Kedepannya saya akan bangkit lebih semangat lagi, saya akan keluar dari zona nyaman saya dan mengikuti kehendak Tuhan. Mengajar sekolah Minggu, melayani di gereja dengan penuh semangat. Tuhan Yesus memberkati." 

Yiska Jumiati, GITJ Tawangrejo.

"Saya bersyukur kepada Tuhan bisa mengikuti Super Teacher, ada berkat yang luar biasa dari sesi-sesi yang saya ikuti, dan yang paling terkesan adalah tentang otoritas. Di sini saya percaya bahwa kuasa Tuhan masih ada sampai hari ini. Saya percaya apapun yang saya alami, Tuhan tidak pernah meninggalkan saya. Dan saya akan mengajarkan kepada anak-anak saya, anak-anak didik saya, bahwa kuasa Tuhan masih ada, mukjizat Tuhan masih ada." 

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA >>>

Ika W, GPDI Eirene Salatiga.

"Saya bersyukur mengikuti kegiatan ini. Awalnya saya tidak ada ekspektasi apapun mengikuti Super Teacher ini. Saya merasa, saya tidak akan mendapatkan apa-apa. Saya sia-sia datang ke sini, karena saya merasa sendirian. Saya tidak diutus dari gereja, teman-teman saya tidak ada yang datang ke tempat ini. Jadi, saya berfikir saya ke sini buat apa? Untuk siapa? Tapi di sesi pertama ini benar-benar sangat memberkati saya. Dari Sesi pertama itu saya diubahkan, bahwa mata Tuhan tertuju kepada saya. Saya mendengar ada satu kalimat yang benar-benar mengubah hidup saya. Selama ini saya berfikir, saya protes dengan keadaan gereja saya, saya banyak menggerutu. Tetapi di situ saya menerima bahwa 'Tuhan memanggil orang yang siap sedia tanpa syarat, tanpa menggerutu, tanpa protes' dari situ saya merasa terpanggil. Oh Tuhan panggil saya! Jadi saya mau ketika Tuhan panggil saya, saya mau siap sedia tunduk tanpa menggerutu. Sebab menggerutu tidak akan membawa saya pada terobosan-terobosan Ilahi. Itu komitmen saya, bahwa saya tidak mau protes lagi, saya tidak mau fokus pada hambatan di sekitar saya. Tetapi saya mau fokus pada tujuan di depan yaitu membawa jiwa-jiwa untuk kemuliaan nama Tuhan." 

Bagikan artikel ini sekarang dan sebarkan inspirasi dari Super Teacher ke lebih banyak guru dan pelayan anak di seluruh Indonesia! Tekan tombol share dan jadilah bagian dari perubahan positif dalam pendidikan anak-anak.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami