-
Share:
Anak 8 Tahun Ini Tumbuh Tanpa Kenal Takut Lagi Setelah Belajar dari Kurikulum Ini
Claudia Jessica Official Writer
Michelle Divani Putri, seorang anak berusia 8 tahun yang dulunya dikenal sebagai anak yang pemalu dan cenderung sulit beradaptasi dengan lingkungan baru.
Divani sering kali tampak takut ketika menghadapi hal-hal yang asing baginya. Selama tiga bulan pertama sejak bergabung di Sanggar Belajar School of Life (SOL), Divani hampir selalu menangis setiap kali ibunya hendak meninggalkannya.
Hanya keberadaan Sang Ibu yang mampu membuatnya merasa aman. Kehadiran sang ibu adalah satu-satunya hal yang membuat Divani bertahan di lingkungan baru itu, lingkungan yang baginya penuh dengan ketidakpastian.
"Aku takut karena belum kenal. Aku takut nggak punya teman," demikian Divani sering mengungkapkan ketakutannya.
BACA JUGA: Sanggar Belajar Menggunakan Metode Ini untuk Mengatasi Anak yang Belum Bisa Menulis
Keengganannya untuk berinteraksi dengan anak-anak lain dan rasa takutnya yang berlebihan akan ditinggalkan membuat setiap pagi menjadi tantangan bagi ibunya.
Sang Ibu rela menutup warung yang ia buka untuk menambah penghasilan keluarga demi menemani putrinya belajar di SoL. Ia rela mengorbankan waktu dan usahanya demi memastikan Divani merasa aman dan nyaman.
Selama jam belajar, Sang Ibu selalu ada di pojok ruangan, diam-diam menyemangati Divani dengan kehadirannya.
Namun, perubahan mulai terjadi ketika SoL mengajarkan materi tentang Self Awareness yang menjadi bagian dari kurikulum pendidikannya.
Dalam pembelajaran ini, anak-anak, termasuk Divani, diajak untuk lebih mengenal diri mereka sendiri. Anak-anak diajari untuk mengenali emosi yang muncul dalam diri mereka dan bagaimana menghadapi perasaan itu dengan bijaksana.
Pelajaran ini dirancang agar anak-anak belajar menghargai perasaan mereka. Divani, yang awalnya selalu diam dan takut, perlahan-lahan mulai berubah.
BACA JUGA: Peran Penting PAUD dalam Mengubah Karakter dan Perilaku Misael
Dengan dukungan penuh dari para tutor yang penuh kesabaran dan kasih sayang, serta semangat yang diberikan kepadanya, Divani mulai berani menghadapi rasa takutnya dan menumbuhkan rasa percaya dirinya sedikit demi sedikit.
Dua bulan kemudian, sesuatu yang luar biasa terjadi. Untuk pertama kalinya, Divani tidak menangis saat ibunya harus meninggalkannya. Ia mulai merasa lebih nyaman berada di lingkungan School of Life.
Bukan hanya karena guru-guru yang selalu menyambutnya dengan hangat, tetapi juga karena anak-anak lain mulai membuka diri kepadanya.
“Aku dinasihati bu guru untuk tidak takut, harus berani,” ujar Divani suatu hari kepada ibunya dengan senyum di wajahnya.
Sekarang, setelah lima bulan bergabung di SOL, Divani telah menjadi anak yang pemberani. Ia bukan lagi anak kecil yang selalu mengandalkan ibunya untuk merasa aman. Divani kini sudah mandiri.
Bahkan saat menghadapi kesulitan dalam belajar, ia sudah berani bertanya kepada tutor, sesuatu yang dulu tidak pernah bisa dilakukan. Kemandiriannya tumbuh bersama dengan rasa percaya diri yang ia dapatkan melalui bimbingan yang tepat di School of Life.
BACA JUGA: Anak Ini Belajar Pentingnya Kejujuran dari Hal Ini
Orang tuanya pun merasakan perubahan ini dengan penuh syukur. Mereka melihat Divani tumbuh menjadi pribadi yang lebih percaya diri, berani, dan mandiri.
Mereka berterima kasih kepada School of Life yang telah memberikan pengajaran dan dukungan yang luar biasa. Harapan mereka, SoL bisa terus berkembang dan memberikan manfaat bagi lebih banyak anak-anak lain di masa depan.
Mari wujudkan harapan mulia orang tua dari anak-anak seperti Divani yang merindukan pendidikan yang layak bagi anak-anak mereka. Dukung pelayanan School of Life dengan klik di sini.
Terima untuk taburan yang telah Anda berikan untuk mendukung pelayanan CBN. Kiranya Tuhan memberkati setiap kebaikan hati Anda dan menjadikannya berkat bagi banyak orang.
Sumber : jawaban.com
Halaman :
1
Hot Topics
Related Articles
