Jemaat Gereja Allah Baik (GAB) Damai Sejahtera terpaksa melakukan ibadah mereka di teras ruko pada Minggu (25/08/2024) akibat aksi penyegelan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Jombang pada tanggal 19 Agustus 2024.
Seluruh Rumah Toko (Ruko) termasuk yang berisi tempat ibadah, harus dikosongkan sebagai bagian dari upaya penyelamatan aset daerah.
Karena gereja mereka yang berlokasi di lantai dua Ruko Simpang Tiga, Jl Gus Dur, Dusun Weru, Desa Mojongapit, tidak dapat diakses, para jemaat harus beribadah di luar.
Menurut Pendeta Paulus Heri Santoso, ini adalah situasi yang memaksa dan sangat tidak ideal untuk kegiatan keagamaan.
"Para jemaat kami terpaksa harus beribadah di latar depan ruko. Kami sangat memohon kepada bapak Pejabat (Pj) Bupati Jombang. Sekalipun dalam kondisi seperti ini kami tetap berjuang, karena kami percaya segala sesuatu yang kami kerjakan dilandasi kebenaran," ungkap Paulus sebagaimana dikutip dari suarajatimpost.com.
Anania Budi Yanuari Hidayat, seorang jemaat, menyatakan kekecewaannya terhadap tindakan Pemkab Jombang yang telah menyebabkan kegiatan ibadah mereka terganggu.
"Tentu saja kita sebagai umat beriman merasa sakit hati, merasa kaget merasa dianak tirikan, merasa kaya kita itu tidak ada harganya di mata mereka itu menurut saya," kata Anania, yang juga merupakan mantan tenaga pengajar dari Mojoagung.
Ia berharap pemerintah akan meninjau kembali keputusan mereka dan memberikan kesempatan kepada jemaat untuk kembali beribadah di gereja mereka dengan aman dan nyaman.
Terganggunya kegiatan ibadah, jemaat berharap akan ada intervensi yang memungkinkan mereka kembali menggunakan gereja mereka.
"Dengan kejadian ini karena kita sudah merdeka 79 tahun, Pemda bisa mengoreksi lagi agar tindakannya kalau misalkan tidak tepat ini dibuka lagi," katanya menambahkan.
Jadwal Ibadah Sementara di Teras Ruko
Selama penyegelan ini, jemaat GAB Jombang telah menetapkan jadwal ibadah sementara yang dilaksanakan di teras ruko, termasuk kegiatan untuk jemaat wanita, kebaktian umum, dan kegiatan pemuda, sebagai upaya untuk menjaga kontinuitas komunitas mereka.
Sumber : suarajatimpost.com