AI Making People Lazy, Jasa Joki Jawaban
Sumber: Jawaban.com

News / 30 August 2024

Kalangan Sendiri

AI Making People Lazy, Jasa Joki Jawaban

Puji Astuti Official Writer
531

Kehadiran Artificial Intelligence (AI) telah membawa revolusi besar dalam dunia teknologi dan informasi. Dari kemudahan akses hingga kecepatan dan keakuratan informasi, AI terus berkembang pesat. Namun, di balik lonjakan kemajuan ini, tersimpan bahaya yang mengintai, terutama bagi anak-anak kita. Salah satu ancaman tersebut adalah fenomena "joki jawaban," yang semakin marak seiring dengan penggunaan AI. 

Sejak pandemi COVID-19 melanda dan memaksa masyarakat untuk beraktivitas dari rumah, termasuk bersekolah secara daring, profesi baru bernama "joki ujian" mulai muncul. Para joki ini menawarkan jasa untuk mengerjakan berbagai tugas, mulai dari ujian sekolah tingkat SMP, SMA, hingga kuliah. Tak hanya itu, mereka juga melayani jasa joki untuk ujian masuk perguruan tinggi negeri (PTN) hingga tes seleksi pegawai negeri sipil (PNS). 

Dengan adanya AI, pekerjaan joki menjadi semakin mudah, cepat, dan murah. Jasa joki jawaban kini marak ditawarkan secara online melalui berbagai media sosial dan marketplace. Fenomena ini telah menjadi ancaman serius, menggerogoti integritas pendidikan di banyak negara, termasuk Indonesia. 

Joki Jawaban Bikin Pusing Negeri Prindapan 

Indonesia bukan satu-satunya negara yang menghadapi masalah ini. Di India, yang dikenal maju dalam bidang teknologi, fenomena joki ujian telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan. Pada tahun 2021, sebuah negara bagian di India bahkan mengambil langkah drastis dengan mematikan internet selama 12 jam saat ujian berlangsung. 

Meski begitu, tindakan ini tak sepenuhnya menghentikan kecurangan. Para joki ujian di sana kemudian mengembangkan teknologi baru, seperti sandal yang dilengkapi dengan perangkat Bluetooth untuk tetap berkomunikasi selama ujian berlangsung. Beruntung, upaya ini berhasil diungkap oleh pihak berwenang. 

Di Indonesia, fenomena joki jawaban ini semakin memprihatinkan. Investigasi yang dilakukan oleh Vice.com mengungkap adanya perusahaan-perusahaan yang beroperasi layaknya startup, merekrut karyawan untuk menyediakan jasa joki jawaban. Bisnis ini bukan hanya mengancam kualitas pendidikan, tetapi juga merusak moral generasi muda yang seharusnya belajar untuk bertanggung jawab dan berintegritas. 

Dampak Penggunaan AI dan Joki Jawaban 

AI memiliki kemampuan untuk menyediakan informasi dengan cepat dan mudah, yang dapat membuat anak cenderung menjadi pasif dalam proses belajar. Alih-alih memproses informasi dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis, anak mungkin hanya mengandalkan AI untuk memberikan jawaban instan. Ketergantungan pada AI ini dapat mengurangi motivasi anak untuk mengeksplorasi, mencari tahu, dan memecahkan masalah secara mandiri. 

Terlebih dengan munculnya jasa joki jawaban atau joki ujian, ini bukan hanya merugikan proses belajar anak itu sendiri, tetapi juga menciptakan sikap yang tidak jujur dan mengikis nilai-nilai integritas. Lebih jauh lagi, penggunaan AI untuk joki ujian dapat menciptakan ketergantungan yang berbahaya, di mana anak-anak tidak lagi berusaha untuk memahami materi pelajaran secara mendalam. 

Selamatkan Anak-anak Dari Dampak AI dan Joki Jawaban 

Tentunya kita tidak bisa membendung perkembangan AI demi mengatasi masalah ini. Kunci terpenting untuk menghambat dan bahkan menghentikan kerusakan moral dan integritas anak-anak Indonesia ada pada orangtua. Seperti yang dikatakan dalam Amsal 22:6, "Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu." Ayat ini mengingatkan kita betapa pentingnya pendidikan moral dan spiritual sejak dini. Orangtua memiliki tanggung jawab besar untuk membimbing anak-anak mereka agar berjalan di jalan yang benar, termasuk dalam penggunaan teknologi. 

Orangtua tidak bisa melepaskan anak-anaknya kepada gawai pintar mereka begitu saja tanpa bimbingan atau pengawasan. Memberikan smartphone kepada anak tanpa membekali mereka dengan nilai-nilai kebenaran dan bimbingan, sama saja seperti memberi anak senjata yang dapat merusak dan menyakiti orang lain bahkan diri mereka sendiri. 

Ketika orangtua mengajarkan kebenaran firman Tuhan kepada anak-anak mereka setiap hari, mereka perlu mengajarkan apa yang harus dihindari, dan juga mendorong penggunaan talenta dan sumber daya, termasuk teknologi, untuk tujuan yang positif dan membangun. 

Masalah AI dan joki jawaban bukan hanya masalah dunia pendidikan, hal ini adalah masalah yang harus diresponi oleh semua pihak, termasuk orangtua dan gereja. Jika kita tidak mendidik dan mengarahkan anak-anak kita sejak dini, maka sindiran dan cuitan di dunia maya yang menyebut SDM Indonesia rendah akan menjadi kenyataan. Karena jika terlambat, manusia Indonesia ke depan nanti bukan hanya ketrampilan dan pengetahuannya yang rendah, tapi juga moralitas dan nilai-nilai mereka. 

Mari kita selamatkan generasi anak Indonesia, dimulai dari rumah kita masing-masing. Sebagai orangtua, kita memiliki peran penting untuk menjadi teladan, memberikan waktu, serta membimbing anak-anak kita dalam memanfaatkan teknologi dengan bijak. Bagikan artikel ini kepada keluarga, rekan, dan sahabat Anda untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya peran orangtua dalam membimbing anak-anak mereka. Bersama-sama, kita dapat membuat perubahan yang berarti bagi masa depan Indonesia. 

Sumber : Berbagai Sumber | Puji Astuti
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami