Gara-Gara Erina Gudono, Ratusan Orang Indonesia Kirim Email ke University of Pennsylvania
Sumber: Hannah Beier/Bloomberg (Getty Images)

News / 23 August 2024

Kalangan Sendiri

Gara-Gara Erina Gudono, Ratusan Orang Indonesia Kirim Email ke University of Pennsylvania

Aprita L Ekanaru Official Writer
1228

Di tengah hiruk pikuk politik yang memanas di Indonesia, kehadiran sosok Erina Gudono, menantu Presiden Jokowi, mencuri perhatian publik. Bukan karena aksi atau pernyataan politik, melainkan karena pameran gaya hidup mewahnya yang jauh berbeda dengan kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia. Mulai dari makan roti seharga Rp400 ribu hingga membeli stroller seharga Rp30 juta saat berada di Los Angeles, Erina tampaknya tidak menyadari bagaimana aksinya ini diterima oleh publik yang mengikuti setiap langkahnya.

 

BACA JUGA: Ini Isi Putusan MK Yang Picu Gerakan #KawalPutusanMK dan #PeringatanDarurat

 

Keberangkatan Erina ke University of Pennsylvania sebagai penerima beasiswa menambah kekecewaan publik. Beasiswa yang seharusnya menjadi simbol pencapaian akademik dan kemajuan bagi penerima dan komunitasnya, malah menjadi bahan perdebatan karena pemberitaan gaya hidupnya yang kontroversial. Trend di platform X, memperlihatkan masyarakat Indonesia, yang tidak segan mengungkapkan kekecewaannya, telah mengirim ratusan email kepada pihak universitas, khususnya kepada dosen dan staf di School of Social Policy and Practice (SP2), mempertanyakan kelayakan Erina sebagai representasi dari Indonesia.

Dalam perspektif kekristenan, setiap individu dipanggil untuk hidup dalam kerendahan hati dan menjadi pelayan bagi sesama, terlebih lagi bagi mereka yang berada dalam posisi kekuasaan atau memiliki akses terhadap sumber daya luas. Yesus Kristus sendiri mengajarkan pentingnya kesederhanaan dan perhatian kepada sesama, terutama di tengah kesulitan. Kisah Erina Gudono mengajarkan pentingnya empati dan kesadaran sosial, terutama ketika mata publik selalu mengawasi.

Sebagai sebuah bangsa yang besar, Indonesia terus berjuang menghadapi tantangan sosial dan politik dengan harapan bahwa setiap individu, tak terkecuali mereka yang berada di puncak piramida sosial, dapat menjadi teladan dalam setiap perilaku dan keputusan yang diambil.

Begini salah satu isi format surat yang tersebar di Platform X:

 

BACA HALAMAN SELANJUTNYA >>

Dear

UNIVERSITY OF PENNSYLVANIA 

I am writing to inform you that hundreds of Indonesians have been sending emails to your staff, especially at the School of Social Policy and and Practice (SP2), expressing serious concerns regarding one of your newly admitted students, Mrs. Erina Sofia Gudono, who has been accepted into the MSc program at the school.

Mrs. Gudono is a member of a family deeply intertwined with a dictatorial regime in Indonesia. This regime has been responsible for significant suffering and turmoil within the country.

Given these circumstances, I would like to respectfully urge the University of Pennsylvania to reconsider its decision to accept Ms. Gudono into the program. I also request that the university review any scholarship offers that may have been extended to her.

I believe, it is crucial that the values of the university, which emphasise social justice, align with the backgrounds and actions of its students.

Furthermore, in a time when Indonesia is experiencing severe social and political unrest, largely due to the actions of her father-in-law, who is attempting to manipulate the law to favor her husband's eligibility for a regional leadership position, Ms. Gudono continues to publicly flaunt a lavish lifestyle, seemingly oblivious to the struggles of the people.

Please consider those emails as important messages that merit attention. I trust that University of Pensylvania will take consideration as it thisinformation into upholds its commitment to ethical standards and social responsibility.

Thank you.

 

BACA JUGA: Ribuan Buruh dan Mahasiswa Demo di Gedung DPR Tolak Revisi UU Pilkada

 

Dengan situasi ini, kita diingatkan kembali bahwa kebijaksanaan dan keteladanan adalah dua sisi mata uang yang sama dalam kepemimpinan. Semoga ke depan, setiap langkah yang diambil oleh para pemimpin dan keluarganya bisa lebih mencerminkan nilai-nilai tersebut demi kebaikan bersama.

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami