Panggilan Hati Seorang Ibu Rumah Tangga Menjadi Guru PAUD
Sumber: Jawaban.com

Family / 21 August 2024

Kalangan Sendiri

Panggilan Hati Seorang Ibu Rumah Tangga Menjadi Guru PAUD

Lidya Dwi Apriliani Official Writer
437

Eliyawati, seorang ibu rumah tangga yang berusia 35 tahun menerima panggilan sebagai guru PAUD di Lampung. Sejak awal tidak pernah terpikir dalam benaknya akan menjadi seorang guru untuk anak usia dini.  

Perjalanannya dimulai dari rasa cintanya pada anak-anak dan melayani Tuhan dengan menjadi pengajar di sekolah minggu. Sampai suatu ketika ia mendapatkan tawaran untuk mengajar di PAUD Holy Kids Pringsewu. Sebuah PAUD yang dibangun oleh gembala gerejanya.  

Hatinya diliputi oleh keraguan, sebab ia tidak memiliki pengalaman untuk mengajar di sekolah.  “Saat itu saya ditawarin kan untuk menjadi pengajar di PAUD Holykids, saya ragu-ragu karena bisa dibilang saya ini nggak mengerti. Ibaratnya orang bekerja harus bawa alat, ya? Tapi saya ini nggak punya apa-apa. Meskipun sebenarnya saya mau..” 

BACA JUGA : Mengaku Introvert, Ibu Dwi Mampu Menjadi Seorang Pengajar di TK Baptis Karena Hal Ini

Panggilan kuat untuk menjadi pengajar, mendorong Eliyati untuk menerima tawaran tersebut. Saat itu ia hanya menyerahkan segala kekuatirannya pada Tuhan. Agar ia semakin diperlengkapi untuk bisa mengajar anak-anak.    

Saat mulai mengajar, beban yang dirasakan ternyata lebih berat dari yang dia bayangkan. Mengajar anak-anak PAUD tidaklah mudah. Ia harus memahami berbagai karakter anak, memberikan stimulasi yang tepat, dan menyampaikan materi yang menarik. 

 “Awal-awal itu saya sempat stress dan bingung. Saya bahkan hampir menyerah, sebab untuk mengajar saya nggak cukup hanya punya hati saja. Bahkan ijazah terakhir saya itu hanya SMP, jadi saya nggak ada bekal yang harus ada yang saya berikan kepada anak-anak..” ungkapnya. 

Dia mencoba belajar secara mandiri untuk mempersiapkan bahan ajar. Namun, semakin banyak yang dipelajarinya, semakin besar rasa tidak percaya diri yang muncul. Dia merasa kurang siap dan tidak memiliki latar belakang pendidikan yang mendukung sebagai guru PAUD. Pada titik ini, keinginannya untuk menyerah semakin besar. 

Namun rasa cintanya terhadap anak-anak dan keinginannya untuk melayani mereka membuatnya tetap bertahan. Berkat dukungan suaminya, Eliyawati tetap bertahan untuk melayani anak-anak sebagai pengajar PAUD.  

BACA JUGA : Kisah Perjuangan Pdt. Ratih Saat SPS Romantis Hampir Ditutup oleh Dinas Pendidikan

Tuhan bekerja di saat yang tepat. Gereja tempat PAUD Holy Kids bernaung, bergabung dengan program Super5 dari CBN yang khusus melayani PAUD yang sedang merintis. 

Eliyawati pun diikutsertakan dalam training guru Super5. Dalam training tersebut, dia mendapatkan banyak wawasan baru. Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan pengetahuan, tetapi juga memperkuat keyakinannya dalam mengajar.  

“Tadinya pengen udahan gitu, kan. Trus akhirnya di training Super5 itu bikin saya termotivasi lagi. Karena ada salah satu ibu yang seperti saya, tidak punya ijazah namun punya hati untuk melayani. Ibu dari Super5 yang mengajari kami bilang tidak apa-apa, yang penting mau belajar. Puji Tuhan saya ikut training dari awal sampai sertifikat sudah keluar, itu banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan...”  

Materi yang semakin meyakinkan Eliyawati untuk menjadi pengajar adalah saat menggambar sebuah Pohon. Di mana pohon itu membuat Eliyawati menyadari bahwa dirinya berharga. Orang lain bisa melihat potensi yang ia miliki sebagai pengajar PAUD, bukan sekedar hati untuk melayani.   

BACA JUGA : Dimulai Dengan Kurikulum Seadanya, PAUD Gratia Maju Satu Langkah Bersama Super5

Kini dengan semangat yang baru, dia semakin yakin akan panggilannya sebagai guru PAUD. Jarak 20 km antara rumah dan sekolah tidak menjadi halangan baginya untuk tetap melayani dan memuridkan anak-anak dengan penuh kasih.  

Kehadiran Super5 telah memberinya bekal dan motivasi untuk terus belajar dan mengasihi anak-anak. Dia merasa sangat bersyukur bisa mengikuti pelatihan ini, dan semakin mantap untuk membimbing generasi muda dan memenangkan mereka bagi Tuhan Yesus. “Terima kasih kepada tim Super5 yang telah memberikan kesempatan dan bekal berharga bagi saya sebagai guru PAUD.” 

Mari bergabung bersama kami untuk melayani anak-anak usia dini di PAUD Super5 di daerah  Terdepan, Terluar dan Tertinggal lewat pendidikan dan jadilah berkat bagi mereka, dengan berdonasi di bawah ini!

SAYA MAU JADI BERKAT! 

Sumber : Jawaban.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami