Waspada Bahaya Gempa Megathrust, Berikut Panduan Mitigasi Hadapi Bencana
Sumber: canva.com/hapabapa

News / 20 August 2024

Kalangan Sendiri

Waspada Bahaya Gempa Megathrust, Berikut Panduan Mitigasi Hadapi Bencana

Claudia Jessica Official Writer
907

Indonesia berada di kawasan cincin api Pasifik, yang membuatnya rentan terhadap gempa bumi dan letusan gunung berapi. Baru-baru ini, BMKG memprediksi adanya potensi gempa megathrust yang akan terjadi di Indonesia.

Prediksi ini mengacu pada Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017, yang mengidentifikasi 13 segmen megathrust yang mengepung Indonesia. Potensi gempa dari segmen-segmen ini sangat besar dan berpotensi menimbulkan dampak yang signifikan.

Berikut adalah daftar 13 Megathrust yang harus diwaspadai:

1. Megathrust Mentawai-Pagai dengan potensi gempa M8,9

2. Megathrust Enggano dengan potensi gempa M8,4

3. Megathrust Selat Sunda dengan potensi gempa M8,7

4. Megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah dengan potensi gempa M8,7

5. Megathrust Jawa Timur dengan potensi gempa M8,7

6. Megathrust Sumba dengan potensi gempa M8,5

7. Megathrust Aceh-Andaman dengan potensi gempa M9,2

8. Megathrust Nias-Simelue dengan potensi gempa M8,7

9. Megathrust Mentawai-Siberut dengan potensi gempa M8,9

10. Megathrust Batu dengan potensi gempa M7,8

11. Megathrust Sulawesi Utara dengan potensi gempa M8,5

12. Megathrust Filipina dengan potensi gempa M8,2

13. Megathrust Papua dengan potensi gempa M8,7

Terlepas dari prediksi ini, masyarakat tetap harus waspada dan mengetahui langkah-langkah mitigasi bencana untuk menghadapi potensi gempa bumi.

 

BACA JUGA: BMKG Sebut Gempa Megathrust Tinggal Tunggu Waktu, Pernahkah Terjadi di Indonesia?

 

Apa Itu Mitigasi Bencana?

Mitigasi bencana adalah serangkaian tindakan yang dilakukan untuk mengurangi atau meminimalkan dampak negatif dari bencana alam. Bencana bisa memberikan kita luka-luka, bahkan korban jiwa, hingga kerugian harta benda.

Maka dari itu, saat peringatan gema megathrust menjadi isu hangat seperti seakrang ini, penting bagi kita untuk memahami, mempelajari, menyiapkan, dan melatih diri sejak dini sebelum gempa terjadi.

Meskipun mitigasi tidak dapat menjamin keselamatan nyawa, tetapi mitigasi upaya untuk survive setelah bencana.

 

Persiapan Mitigasi Bencana →

Persiapan Mitigasi Bencana di Rumah

1. Ketahui Potensi Ancaman di Rumah

Penting untuk mengetahui potensi ancaman di dalam rumah, seperti posisi lemari, barang-barang berat, dan benda-benda pecah belah. Pastikan lemari tidak berada dekat dengan kasur, pintu, atau jalur evakuasi. Pindahkan barang berat ke bagian bawah dan simpan barang ringan yang tidak mudah pecah di bagian atas.

2. Ikuti Informasi Kegempaan dari BMKG

Informasi terbaru mengenai kegempaan bisa diakses melalui BMKG. Anda bisa mengikuti media sosial mereka atau menginstal aplikasi BMKG untuk mendapatkan peringatan dini dan informasi terkini.

3. Gunakan Alarm Gempa Realtime

Alarm gempa adalah alat yang dapat mendeteksi gempa secara real-time, memberikan Anda peringatan awal untuk segera mengambil tindakan perlindungan.

 

BACA JUGA: Indonesia di Ring of Fire, Panggilan Segera Untuk Mitigasi Bencana Alam

 

4. Siapkan Tempat Bertahan Darurat

Sediakan 2-3 meja yang terbuat dari bahan kuat sebagai tempat berlindung saat gempa. Untuk memudahkan identifikasi dalam keadaan gelap, tempelkan stiker fosfor (glow in the dark) pada meja perlindungan, pintu, tas siaga, dan senter.

5. Siapkan Tas Siaga

Tas siaga harus berisi perlengkapan kebutuhan dasar yang bisa menunjang hidup Anda selama 3x24 jam setelah bencana terjadi. Pastikan tas ini tidak berat dan tempelkan stiker fosfor agar mudah ditemukan dalam gelap.

Beberapa perlengkapan yang perlu disiapkan meliputi senter, peluit untuk tanda SOS, uang tunai, perlengkapan mandi, foto keluarga untuk memudahkan identifikasi keluarga yang mungkin terpencar, masker, air minum dan makanan darurat untuk 3 hari, 3 pasang pakaian, dokumen penting, kotak p3k, powerbank, sleeping bag, pemantik api, tisue basah, dan lain-lain.

 

Pahami Wilayah Sekitar Anda

1. Waspada Likuefaksi

Ketahui apakah wilayah Anda rentan terhadap likuefaksi, yaitu peristiwa di mana tanah kehilangan kekuatannya akibat gempa dan berubah menjadi semi-cair. Ini penting untuk mengantisipasi dampak yang lebih buruk saat gempa terjadi.

2. Ketahui Jalur Evakuasi

Pastikan Anda mengetahui jalur evakuasi di lingkungan sekitar rumah atau tempat kerja. Jalur ini harus mudah diakses dan tidak terhalang oleh bangunan atau rintangan lainnya.

 

BACA JUGA: 12 Panduan Menyelamatkan Diri Saat Terjadi Gempa Bumi

 

Mitigasi Gempa di Berbagai Situasi

Di Rumah: Berlindunglah di bawah meja atau tempat yang kokoh saat gempa terjadi. Jauhkan diri dari jendela, kaca, dan benda-benda yang mudah jatuh.

Di Kelas/Kantor: Ikuti prosedur darurat yang telah ditetapkan, berlindung di bawah meja, dan hindari berlari keluar saat gempa masih berlangsung.

Di Dalam Gedung: Cari tempat berlindung yang aman dan hindari penggunaan lift. Tunggu sampai guncangan berhenti sebelum keluar dari gedung.

Di Luar Ruangan: Hindari bangunan, pohon, dan tiang listrik. Cari tempat terbuka yang aman dari potensi reruntuhan.

Dalam Mobil atau Motor: Segera hentikan kendaraan di tempat yang aman dan tetap berada di dalam sampai guncangan berhenti. Hindari berhenti di bawah jembatan atau flyover.

Di Gunung: Segera bergerak ke area yang lebih rendah dan hindari tebing yang rawan longsor. Gempa bisa memicu longsor atau pergerakan tanah di area pegunungan.

 

Mitigasi Tsunami →

Mitigasi Tsunami

Setelah gempa berhenti, keluarlah dan cari perlindungan serta informasi gempa dan peringatan tsunami dari lembaga resmi.

Gunakan prinsip 20-20-20. Jika Anda merasakan gempa selama atau lebih dari 20 detik, waspadalah karena tsunami bisa datang dalam waktu 20 menit setelahnya. Segera evakuasi ke gedung atau bukit yang memiliki ketinggian minimal 20 meter.

Jika Anda mendengar sirine peringatan dini tsunami, tak perlu menunggu surutnya air laut, segera evakuasi tanpa menunggu peringatan resmi untuk menghindari kemungkinan atau potensi tsunami.

Sumber : Berbagai Sumber
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami