Miliki Iman Seperti Seorang Martir Kristen
Sumber: canva.com/Juan Moyano

Kata Alkitab / 12 August 2024

Kalangan Sendiri

Miliki Iman Seperti Seorang Martir Kristen

Claudia Jessica Official Writer
777

Pengikut Yesus Kristus di seluruh dunia, termasuk di Indonesia, menghadapi berbagai tantangan dalam mempertahankan iman mereka. Meskipun kita yang tinggal di Indonesia mungkin belum mengalami penderitaan dan penganiayaan yang hebat, namun situasi ini sangat nyata bagi saudara-saudara seiman kita di berbagai belahan dunia.

Setiap tahun, jutaan orang mengalami penganiayaan karena iman mereka kepada Yesus Kristus. Banyak dari mereka yang beralih keyakinan dari agama sebelumnya untuk mempercayai Yesus Kristus, dan hal ini sering kali berujung pada penolakan dari keluarga dan komunitas mereka.

Sejarah mencatat bahwa pengikut Yesus Kristus di masa lalu juga tidak terlepas dari penganiayaan. Para rasul mengalami kematian yang mengerikan karena mempertahankan iman mereka.

Petrus disalib terbalik, Yohanes direbus dalam minyak mendidih, Bartolomeus dikuliti hidup-hidup, dan Yakobus dibunuh dengan pedang. Kisah-kisah ini menunjukkan betapa besar pengorbanan yang harus dilakukan oleh para pengikut Yesus dalam mempertahankan iman mereka.

Kitab Ibrani memberikan kesaksian yang kuat tentang orang-orang yang disiksa dan dibunuh untuk mempertahankan iman mereka kepada Yesus Kristus. Mereka adalah contoh nyata dari keteguhan iman di tengah ancaman dan penderitaan yang luar biasa.

Salah satu tokoh yang tidak boleh kita lupakan saat membicarakan penderitaan karena iman adalah Rasul Paulus. Ia menghadapi berbagai bentuk penganiayaan sepanjang hidupnya demi menyebarkan ajaran Yesus Kristus.

Keteguhan iman dan keberaniannya dalam menghadapi penderitaan menjadi inspirasi bagi banyak orang percaya hingga saat ini. Bagaimana mereka bisa bertahan mengalami penganiayaan dan penderitaan-penderitaan tersebut?

1. Musuh Sebenarnya adalah Setan, Bukan Manusia

Dalam menghadapi masalah, kita perlu ingat bahwa musuh kita yang sebenarnya adalah setan, bukan orang-orang yang dipengaruhinya. Saat emosi kita terlibat, kita bisa marah dan menyalahkan orang lain. Namun, kita harus fokus pada roh jahat di balik tindakan buruk tersebut.

Berdiam di dalam Kristus dan hidup dalam identitas kita dalam-Nya, bisa mengarahkan kita untuk mengalahkan kejahatan.

Seperti yang dikatakan dalam Efesus 6:12, "Karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara."

2. Fokus pada Upah Kekal, Bukan pada Kesulitan

Ketika Paulus tahu bahwa waktunya di dunia ini akan segera berakhir, ia mengingatkan jemaat di Filipi untuk selalu memuliakan Kristus, bukan berfokus pada penderitaan mereka. Paulus terus maju karena ia tahu ada upah yang menantinya (Filipi 3:14).

Kita juga bisa menang jika kita lebih mengutamakan upah mengikuti Kristus daripada memikirkan penderitaan sementara di dunia ini.

Dalam Matius 5:11-12, Yesus berkata, "Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacitalah dan bergembiralah, karena upahmu besar di sorga, sebab demikian juga telah dianiaya nabi-nabi yang sebelum kamu."

 

Baca halaman selanjutnya →

3. Menempatkan Yesus di Atas Segala-galanya

Mereka yang menghadapi pilihan antara hidup sementara atau mati demi Kristus, bisa bertahan karena mereka hanya bergantung pada-Nya saat mengalami kesulitan.

Ketika satu-satunya yang kita miliki hanyalah Yesus, kita menyadari bahwa tidak ada yang lebih penting dari-Nya. Namun, kenyamanan hidup sering kali bisa membuat kita lupa akan hal ini.

Yesus mengingatkan kita dalam Yohanes 12:25"Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal."

4. Menjunjung Tinggi Firman Tuhan

Kita hidup di dunia yang penuh dengan pengaruh untuk menjauhkan kita dari kebenaran Tuhan. Namun, kebenaran Tuhan adalah mutlak dan tidak bisa diubah.

Media sosial, hiburan, politik, dan berita tidak bisa menyelesaikan masalah dunia. Hanya dengan mengikuti perintah Alkitab, kita bisa menemukan solusi untuk masalah apa pun.

Ketika Alkitab menjadi satu-satunya pegangan kita, kita akan memiliki kekuatan untuk menghadapi penganiayaan.

Ayub 23:12 berkata, "Perintah dari bibir-Nya tidak kulanggar, dalam sanubariku kusimpan ucapan mulut-Nya."

Kisah kematian martir Kristen seperti Petrus, Yohanes, Bartolomeus, dan Rasul Paulus mengajarkan kita pentingnya keteguhan iman dan fokus pada upah kekal daripada penderitaan sementara.

Kita diingatkan bahwa musuh sejati kita bukan manusia, tetapi setan. Dengan menjadikan Yesus sebagai prioritas dan menjunjung tinggi Firman Tuhan, kita mendapatkan kekuatan dan ketenangan untuk menghadapi penganiayaan serta menemukan kedamaian sejati.

Mari perkuat iman kita dan jalani hidup yang memuliakan Tuhan dengan keyakinan bahwa upah kita di sorga sangat berharga.

 

Sumber : crosswalk.com
Halaman :
Tampilkan per Halaman

Ikuti Kami