Keahlain Keuangan yang Perlu Dipelajari Anak Sejak Dini
Sumber: canva.com/esthermoreno

Parenting / 5 August 2024

Kalangan Sendiri

Keahlain Keuangan yang Perlu Dipelajari Anak Sejak Dini

Claudia Jessica Official Writer
503

Swiss dikenal sebagai negara yang aman, terpercaya, dan efisien dengan menarik investasi asing dan bisnis internasional. Swiss juga dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki sistem terbaik di dunia.

Salah satu sekolah asrama di Swiss, Institut auf dem Rosenberg di St. Gallen, tidak lagi mengajarkan murid mereka tentang penanggaran dasar dan mengelola kredit, melainkan bagaimana cara membangun kekayaan, filantropi, bisnis keluarga, dan manajemen suksesi.

Menurut Benhard Gademann yang menjabat sebagai presiden sekolah menyatakan bahwa mendidik calon pemimpin di masa depan ini adalah hak istimewa dan mereka harus diajarkan tentang suku bunga, inflasi, portofolio investasi saham.

Pada salah satu kelas yang paling popler, murid diajarkan untuk mengelola portofolio senilai US$1 juta atau sekitar Rp 16 Miliar. Kemudian mempresentasikan pilihan investasi mereka kepada dewan tiruan.

Para siswa yang berusia 12-18 tahun akan berdiskusi untuk membicarakan aset, risiko versus imbalan, dan kekuatan jika melakukan akuisisi.

Gademann berpendapat bahwa topik-topik ini seringkali diabadikan pada kurikulum tradiosional dan dianggap sebagai non-akademik.

Di Amerika Serikat (AS), minat terhadap mata pelajaran di Institut auf dem Rosenberg meningkat. Walaupun mayoritas siswa tidak memiliki akses ke kelas serupa, kini semakin banyak sekolah menengah di AS yang mulai mengajarkan literasi keuangan.

Menurut data terbaru dari Next Gen Personal Finance, sebuah organisasi nirlaba yang menyediakan pendidikan keuangan bagi siswa SMP dan SMA, pada tahun 2024, lebih dari setengah negara bagian telah mewajibkan atau sedang menuju kewajiban bagi siswa sekolah menengah untuk mengikuti kursus keuangan pribadi sebelum lulus.

Penelitian menunjukkan bahwa pendidikan keuangan di sekolah menengah memberikan hasil yang positif.

"Faktanya, ada manfaat seumur hidup sekitar US$100,000 per siswa dari menyelesaikan kursus satu semester di bidang keuangan pribadi," tulis laporan oleh perusahaan konsultan Tyton Partners dan Next Gen sebagaimana dikutip dari laman CNBC Indonesia pada (05/08/2024).

"Sebagian besar nilai finansial tersebut berasal dari pembelajaran bagaimana menghindari utang kartu kredit berbunga tinggi dan memanfaatkan nilai kredit yang lebih baik untuk mengamankan suku bunga pinjaman preferensial untuk pengeluaran-pengeluaran penting, seperti asuransi, pinjaman mobil, dan hipotek rumah," ujar salah Tim Ranzetta, satu pendiri dan CEO Next Gen.

"Jangan biarkan pendidikan keuangan hanya bergantung pada TikTok," katanya. "Kita harus serius menciptakan pendidikan formal," lanjutnya lagi.

Sumber : CNBC Indonesia
Halaman :
1

Ikuti Kami