Pernahkah Anda merasa bahwa hidup Anda telah terlalu jauh dari Tuhan? Bahwa dosa dan kebiasaan buruk telah menguasai hidup Anda sepenuhnya? Kisah Michael Edward Ukus adalah bukti bahwa tidak ada kata terlambat untuk kembali kepada Tuhan.
Michael Edward Ukus tumbuh dalam keluarga Kristen di Manado, Indonesia. Sebagai anak kedua dari tiga bersaudara, kehidupannya cukup normal hingga usia 19 tahun. Namun, ketika orang tuanya bercerai dan ayahnya meninggalkan keluarga, dunianya mulai runtuh. Peristiwa ini membuat Michael mulai mempertanyakan imannya.
BACAAN TERKAIT:
Sekalipun Berada di Kegelapan, Tuhan akan Menyelamatkanmu
Penyesalan Terbesar Mantan Transgender Thailand Sejak Ubah Organ Vitalnya
Tragedi hidup Michael semakin dalam ketika ia mengalami kekerasan seksual berkelompok oleh sekelompok siswa senior. Trauma tersebut menyebabkan Michael terjerumus dalam gaya hidup yang penuh dengan kebiasaan buruk dan dosa. Ia mulai menikmati seks gay, kecanduan narkoba, dan bahkan menjadi pelacur serta germo untuk mendukung kebiasaan hedonistiknya. Selama tujuh tahun, Michael hidup sebagai layaknya seorang wanita.
Namun, di balik kebebasan semu yang dirasakannya, Michael merasa hampa dan jauh dari Tuhan. Keluarganya berhenti menasihatinya, dan ia percaya tidak ada yang bisa menolongnya. Bahkan, ketika hampir mati karena overdosis obat, ia tetap kembali ke kebiasaan lamanya setelah pulih.
Titik balik dalam hidup Michael terjadi di atas kapal dari Manado ke Tahuna pada akhir tahun 2009. Di tengah badai yang ganas, dengan kapal yang terombang-ambing, Michael menyadari dosa-dosanya dan mulai berdoa. Ia memohon kepada Tuhan untuk menyelamatkan ibunya, meskipun harus mengorbankan dirinya. Pada saat itulah, Michael melihat sosok berpakaian putih yang menenangkan hatinya dengan kata-kata penuh keyakinan, "Jangan takut; percayalah kepada-Ku. Tidak seorang pun akan terluka."
Bagaimana cara Michael mengampuni orang-orang yang pernah melecehakannya?
Sumber : Jawaban.com | changedmovement.com